Suatu ketika, Stephen King ditanya,
"Bagaimana cara Anda menulis?"
Penulis yang terkenal dengan cerita-cerita horornya ini menjawab,
"'Satu kata setiap saat,' dan jawabannya selalu berhenti disitu. Hanya itu saja. Kedengarannya terlalu sederhana untuk menjadi kenyataan, tetapi pertimbangkan Tembok Besar China, jika Anda mau: satu batu pada suatu waktu. Itu saja. Satu batu pada satu waktu. Tetapi aku telah membaca Anda dapat melihatnya dari luar angkasa tanpa teleskop. "
Satu kata setiap saat.
Ini latihan menulis paling mudah yang dapat kamu lakukan. Stephen King mengibaratkannya dengan kita membangun Tembok Besar China dengan menyusun satu batu pada satu waktu. Terus menerus, sampai menjadi tembok panjang yang membentang hingga bisa dilihat dari luar angkasa tanpa teleskop. Begitu sederhana bukan?
Banyak penulis menasihatkan agar kita konsisten menulis. "One day one article", begitu nasihat mereka dengan harapan dapat memperbaiki tulisan kita dengan cepat.
Tapi, bahkan untuk orang yang benci menulis, atau mulai belajar menulis, satu artikel setiap hari akan terasa memberatkan. Jangankan mereka, aku sendiri kadang merasa tertekan kalau harus diberi tenggat waktu satu artikel setiap hari.
Coba rasakan kembali saat kamu ikut kompetisi menulis maraton seperti event Samber THR Kompasiana beberapa waktu lalu. Jujur saja, kamu merasakan tekanan yang hebat tidak?
Menulis artikel itu tidak semudah menghubungkan dua titik dengan garis lurus. Menulis juga bukan hanya tentang meletakkan kata-kata di halaman kosong. Untuk bisa menulis satu artikel, kamu perlu mengidentifikasi parameternya, sesuai dengan tujuan tulisanmu tersebut.
Apakah judulnya sudah pas, pengantarnya cukup jelas untuk menjelaskan latar belakang cerita, atau logika yang kita tempatkan itu masuk akal? Menulis artikel berarti kita harus menghormati aturan yang mendasari penulisan artikel yang baik.
Itu sebabnya, nasihat "menulis satu artikel" setiap hari tidak bisa digeneralisir untuk semua orang, terutama buat mereka yang baru belajar menulis.