Lihat ke Halaman Asli

Himam Miladi

TERVERIFIKASI

Penulis

Salahkah Jika Saya Bersyukur Atas Nikmatnya Suasana Saat Pandemi?

Diperbarui: 4 Mei 2020   23:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bersyukur, kunci menghadapi kesulitan saat pandemi (gambar ilustrasi diambil dari bincangsyariah.com)

Suasana Pandemi Inilah yang Kita Harapkan

Kalau dipikir lagi, suasana saat pandemi inilah yang pernah kita harapkan.

Masih ingat nggak saat mengawali tahun 2020 kemarin, kita berharap ada banyak tanggal merah di kalender agar kita banyak liburan? Benar kan?

Mengawali tahun 2020 kemarin, juga tercetus banyak keinginan untuk bekerja dari rumah saja.

"Ngapain kerja di kantor. Sekarang jamannya digital. Rapat bisa teleconference, kerja bisa dari rumah saja."

Saat presiden Jokowi hendak memilih menteri dan membentuk kabinet, banyak yang berharap menteri pendidikan berjiwa milenial   supaya  "Nanti belajarnya secara on line", "Biar bisa garap tugas online", "laporan gak usah repot ke sekolah, cukup pakai go send".

Masih ingat pula saat kita berangkat kerja, kena macet di jalan terus kita ngomel-ngomel, "Ada gak sih pemimpin yang pintar dan bisa mengatasi kemacetan lalulintas?

Dan sekarang apa yang terjadi?

Ketika Allah Mengabulkan Harapan Kita, Mengapa Kita Masih Mengeluh?

Allah mengabulkan harapan kita, meskipun mungkin saat itu kita mengharapkannya dengan nada bercanda. Maka, nikmat Allah mana lagi yang hendak kita dustakan?

Lalu, mengapa kita masih mengeluh?

Mengapa kita merasa bosan dengan suasana yang justru pernah kita harapkan?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline