Pandemi Covid-19 memunculkan istilah-istilah baru. Di luar istilah bidang kesehatan yang menjadi domain utama, ada istilah sosial budaya sebagai dampak paparannya.
Jika di luar negeri muncul istilah "Quaranteens", di Indonesia lebih keren lagi: Angkatan Corona!
Menurut definisi pengguna Urban Dictionary, "Quaranteens" adalah anak-anak yang lahir antara tahun 2001 dan 2007, yang secara teknis adalah remaja selama masa karantina Covid-19 pada tahun 2020.
Ada pula yang mengartikan Quaranteens sebagai generasi yang lahir antara Desember 2020 dan Maret 2021, yang dilahirkan orangtuanya selama masa karantina karena pandemi COVID-19. Dan, mereka menjadi remaja pada 2033/2034.
Itu di luar negeri. Di Indonesia lain lagi.
Beberapa hari ini, beredar pesan berantai di grup-grup WhatsApp tentang "Angkatan Corona". Istilah ini merujuk pada para siswa lulusan tahun 2020, saat ada pandemi Covid-19 karena virus corona. Frasa Angkatan 2020 pun jadi trending di jagad maya. Memangnya ada apa dengan siswa lulusan tahun 2020 atau angkatan 2020?
Boleh dibilang, para siswa yang hendak lulus di tahun 2020 ini adalah lulusan istimewa. Mereka adalah lulusan pertama yang penuh cerita. Di mana saat segalanya sudah direncanakan dengan rapi, disusun sedemikian rupa, namun tidak akan terlaksana, hilang begitu saja.
Mereka lulus tanpa Ujian Nasional. Ijazah mereka merupakan Ijazah pertama yang nilainya diambil dari nilai Raport semester. Mereka lulus sekolah sebelum waktunya, menjadi alumni mendadak.
Namun, itu bukan keadaan yang menggembirakan. Justru menyedihkan.