Kadir baru saja keluar dari kios fotokopi saat ia duduk dan hendak menyalakan mesin sepeda motornya, mendadak ada tangan yang memegang kaca spion.
Tanpa menoleh dan melihat tangan siapa itu, Kadir merogoh kantong dan mengambil uang 2 ribu rupiah, lalu diberikannya pada orang yang memegang kaca spion motornya tadi. Namun di perjalanan, tak urung Kadir menyumpah-nyumpah,
"Jangkrik! Cuma fotokopi 500 perak gak sampai 5 menit sudah kena parkir 2 ribu rupiah..."
Apa yang dialami Kadir pasti pernah kita alami juga. Di bank, toko, pasar, bahkan di Anjungan Tunai Mandiri yang terpisah, selalu ada orang yang "menghipnotis" kita.
Caranya sangat sederhana, namun kita tidak bisa menghindarinya. Cuma mendatangi tempat kendaraan yang kita parkir, lalu memegang bagian belakangnya. Seolah otomatis, kita dengan sukarela menyerahkan uang, yah paling sedikit 2 ribu rupiah.
Malah sering juga tanpa memegang kendaraan dan cukup berkata, "Mau ke arah mana?" kita tanpa sadar mencari-cari selembar uang 2 ribu rupiah untuk diserahkan padanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H