Situs judi online menjadi sponsor olahraga bukan hal yang baru. Banyak klub sepak bola papan atas di liga-liga negara Eropa mendapat sokongan dana dari situs judi terkenal. Timbal baliknya, brand situs judi itu terpampang di bagian dada jersey yang dikenakan para pemain.
Namun, tidak demikian dengan Indonesia. Dengan kultur penduduknya yang agamis dan menjunjung tinggi adat ketimuran, keberadaan situs judi yang menjadi penyandang dana kegiatan olahraga, atau sponsor klub sepak bola bisa memicu polemik yang kontroversial.
Inilah yang terjadi ketika official klub sepak bola Liga 1, (PS Tira) Persikabo, mengumumkan situs judi SBOTop sebagai sponsor utama mereka untuk musim 2020. Di akun Instagramnya, @officialpersikabo mematikan kolom komentar saat mengumumkan kesepakatan sponsorship tersebut.
Sontak, pengumuman dari manajemen Persikabo tersebut menjadi bahan perbincangan panas netizen suporter sepak bola Indonesia. Sebagian besar menyayangkan keputusan manajemen yang mengambil situs judi online sebagai sponsor utama.
Tidak Melanggar Regulasi, tapi Menyalahi Norma Sosial dan Etika
Keputusan kontroversial yang diambil manajemen Persikabo tidak sepenuhnya salah. Dari sisi keuangan klub, guyuran dana dari situs judi setidaknya bisa menjamin lancarnya pembayaran gaji pemain dan biaya operasional klub saat mengarungi kompetisi Liga 1 musim 2020.
Sementara dari sisi regulasi, mereka tidak melanggar hukum. Sampai sekarang, belum ada satu pun pasal yang melarang situs judi menjadi sponsor klub sepak bola. Baik itu dalam Statuta PSSI maupun Undang-Undang nomor 3 Tahun 2005 Tentang Sistem Keolahragaan Nasional (UU SKN).
Berbeda dengan sponsor dari perusahaan rokok yang mendapat perlawanan keras dari Organisasi Kesehatan Dunia. Meskipun pemerintah Indonesia sendiri cenderung melunak dalam mengatur keberadaan sponsor rokok di setiap kegiatan olahraga.
Kalau dari regulasi tidak ada larangan situs judi menjadi sponsor klub sepak bola, lalu masalahnya apa?
Norma sosial dan etika.
Inilah yang dipersoalkan netizen suporter sepak bola Indonesia. Penduduk Indonesia mayoritas beragama Islam yang menghukum perjudian sebagai perbuatan terlarang. Keberadaan merek situs judi di jersey klub sepak bola, yang dapat dilihat masyarakat luas terutama generasi muda bisa menimbulkan efek domino sosial.