Toko Sepeda di dekat stasiun itu terlihat sepi. Ketika saya datang, penjualnya bergegas menyambut dengan senyum gembira.
"Silahkan Pak. Mau cari sepeda?"
"Iya Koh."
"Cari yang merek apa? Atau Bapak mungkin mau nyoba Sepeda Listrik ini? Murah kok Pak" kata si penjual sambil menunjuk sebuah sepeda berpedal yang dilengkapi motor listrik yang masih kinclong.
"Memangnya apa kelebihan sepeda listrik ini Koh?"
"Bapak bisa switch ke manual mode dan sepeda ini enteng banget kok pak, " ujarnya sambil memperlihatkan tombol switcher di bagian leher sepeda.
"Lho, terus buat apa musti ditempel motor listrik kalau tombolnya digunakan hanya untuk manual?"
"Tapi kan Bapak perlu tambahan tenaga saat nanjak," tambahnya.
"Begini Koh, mohon maaf ya. Saya mau beli sepeda itu untuk mengayuh pedalnya, bukan buat ngegas atau menekan tombol listriknya. Kalau pas nanjak saya tidak kuat, ya sudah saya turun saja. Sepedanya tinggal dituntun. Lagian, saya bersepeda itu buat olahraga, cari keringat Koh. Bukan buat naklukin tanjakan. Buat apa bersepeda kalau dibantu motor listrik. Sekalian aja saya beli sepeda motor ketimbang sepeda listrik. "
Dan si penjual pun menjawab lesu "Oh begituuu... "
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H