Lihat ke Halaman Asli

Himam Miladi

TERVERIFIKASI

Penulis

Menjadi Guru yang Baik dengan Berdiri di Bahu Raksasa

Diperbarui: 26 November 2019   07:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi guru yang baik (sumber gambar diolah dari Canva.com)

"Setiap orang menjadi guru, setiap rumah menjadi sekolah" 

~ Ki Hajar Dewantara ~

Pengalaman saya menjadi guru pertama kali sewaktu masih menjadi siswa sekolah dasar. Murid saya adalah teman-teman sekelas. Ketika itu, ada seorang teman yang minta dibimbing karena nilai matematikanya selalu jelek.

Gayung bersambut, beberapa teman yang lain meminta hal yang sama. Akhirnya, ruang tamu rumah saya pun berubah jadi ruang kelas bimbingan belajar. Pengalaman ini berlanjut hingga saya duduk di bangku SMP.

Berbekal pengalaman sewaktu kecil itulah saya tidak merasa gugup jika diminta mengajar atau memberi materi pelajaran tertentu, termasuk ketika dipercaya menjadi fasilitator Gapura Digital untuk kelas UMKM di Kota Malang.

Guru Bukan Satu-satunya Sumber Ilmu di Kelas

Dalam beberapa materi yang diajarkan oleh Gapura Digital, terus terang saya bukan ahlinya. Misalnya ketika mengajar tentang SEO, saya yakin ada beberapa orang diantara peserta pelatihan yang lebih menguasai dibandingkan saya sendiri. Mengutip kata seorang teman, "Bisa saja di antara peserta itu ada 'mastah' berbulu 'newbie'. Maksudnya, ada seorang yang ahli, tapi menyamar jadi peserta karena ingin menguji pematerinya.

Karena itulah setiap kali saya mengajar, saya selalu menekankan bahwa saya bukan satu-satunya sumber ilmu di kelas pada saat itu. Semua orang yang ada di kelas adalah sumber ilmu. Ketika ada pertanyaan yang tidak bisa saya jawab, maka si penanya itu adalah sumber ilmu bagi saya, dan juga bagi peserta lainnya.

Terlepas dari kenyataan, bahwa saya bukan orang yang sangat menguasai materi yang sedang dipelajari, saya berhasil menjaga perhatian peserta pelatihan selama 2 jam berturut-turut. Saya berhasil mengajari mereka perspektif baru yang belum pernah mereka pikirkan. Saya membuat mereka memikirkan kembali kemampuan mereka sendiri, memberi mereka kepercayaan diri yang meningkat, memuji dan menghargai mereka. Saya menerima umpan balik yang sangat baik, saya melihat wajah tersenyum, saya melihat mereka mencatat dan mengangguk dengan antusias setiap kali ada jawaban yang memuaskan.

Semua Orang Bisa Menjadi Guru, Tapi Tidak Semua Orang Bisa Menjadi Guru yang Baik

Sebagaimana kutipan dari Ki Hajar Dewantara di atas, kita tidak selalu harus memiliki semua kualifikasi, semua keahlian, semua pengetahuan, untuk dapat menawarkan perspektif baru, struktur baru, beberapa wawasan tentang ilmu dan keterampilan yang dimiliki orang lain. Semua orang bisa mengajar, semua orang bisa menjadi guru.

Tapi, tidak semua orang bisa mengajar dengan tepat dan menjadi guru yang baik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline