Lihat ke Halaman Asli

Himam Miladi

TERVERIFIKASI

Penulis

Politisasi Membuat Olahraga Kita Ditakdirkan Jadi Pecundang

Diperbarui: 10 September 2019   08:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesedihan striker timnas Indonesia Alberto Goncalves (kiri) dan kegembiraan pemain Malaysia (kanan) seusai berakhirnya laga Indonesia melawan Malaysia dalam kualifikasi Piala Dunia 2022, di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (5/9/2019). Kompas/Rony Ariyanto Nugroho

"Jika ada Medali Olimpiade yang diberikan karena keberanian, keuletan, dan penolakan untuk mengakui inferioritas, TIM SEPAKBOLA INDONESIA akan memenangkannya kemarin di Olympic Park. Mereka membingungkan para ahli, membuat takjub para penonton dan membuat tim Rusia imbang tanpa gol, bahkan setelah waktu tambahan diberikan. Itu adalah pertandingan sepak bola paling fantastis yang pernah saya lihat. "

(Bill Fleming, wartawan sepakbola senior pada Argus Newspaper Australia, 1956).

Olahraga kita pernah mencapai puncak kejayaan, tak terkecuali sepakbola. Meskipun belum pernah meraih medali emas di ajang kompetisi tingkat dunia, Timnas Sepakbola Indonesia pernah membuat mata dunia terpengarah. Seperti yang diungkapkan Bill Fleming di atas.

Ketika itu, anak asuh Tony Pogacknik mampu menahan imbang Timnas Rusia yang gawangnya dijaga Lev Yashin, si Laba-laba Hitam. Sampai babak perpanjangan waktu, kedua tim bermain imbang tanpa gol sebelum akhirnya Timnas Rusia menang lewat adu penalti.

Tak berhenti disitu, Tony Pogacknik juga berhasil mengantarkan Timnas Indonesia menjadi kesebelasan yang ditakuti di level Asia, lewat beberapa prestasi yang dibawa tim asuhannya. Menutup periode 1950an Indonesia memenangi medali perunggu Asian Games 1958, di Tokyo, Jepang.

Kemudian pada Asian Games 1962 di Jakarta, kesebelasan Indonesia memperoleh medali perak. Timnas Indonesia juga menjuarai berbagai turnamen internasional bergengsi seperti Merdeka Games (Malaysia), King's Cup (Thailand), Queen's Cup (Thailand), Agha Khan Gold Cup (Pakistan), President Cup (Korea Selatan), dan Pesta Sukan (Singapura).

Apa rahasia di balik prestasi gemilang Timnas Sepakbola Indonesia saat itu?
Selain polesan tangan dingin sang pelatih, kesuksesan Timnas Indonesia tak lepas dari sistem pembinaan PSSI serta suasana kondusif yang diciptakan pemerintah.

PSSI berhasil membuat sepakbola sebagai alat untuk membangun karakter bangsa, yang bisa membuat rakyat Indonesia memiliki kebanggaan dan harga diri tinggi sebagai salah satu kekuatan sepakbola Asia, bahkan dunia.

Sementara pemerintah memiliki peran dengan tidak ikut campur dalam sisi teknis pembinaan dan bisa menciptakan suasana kondusif yang mendukung pembinaan induk olahraga.

Tak hanya sepakbola saja, beberapa cabang olahraga lain juga pernah menorehkan prestasi gemilang dan membuat harum nama bangsa kita. Kita pernah memiliki jagoan bulutangkis dunia mulai dari Rudi Hartono, Liem Swie King, Alan Budikusuma, hingga Susi Susanti.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline