Lihat ke Halaman Asli

Himam Miladi

TERVERIFIKASI

Penulis

Ingat, Waktu Takbiran di Bulan Zulhijah Itu Sampai Hari Tasyrik Terakhir

Diperbarui: 10 Agustus 2019   20:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Usai sholat subuh sehari sebelum Iduladha, anak saya bertanya,

"Pak, tadi di masjid kok sudah takbiran. Kan belum lebaran?"

Pertanyaan anak saya tadi memberi gambaran kebiasaan umat Islam di Indonesia. Bahwa takbiran atau mengumandangkan kalimat takbir itu identik atau hanya boleh dilakukan pada malam dan saat hari raya.

Pada hari raya Idulfitri, waktu untuk mengumandangkan takbir memang relatif sebentar. Yakni dimulai usai tenggelamnya matahari pada hari terakhir bulan Ramadan hingga sebelum sholat Ied.

Sedangkan untuk hari raya Iduladha atau bulan Dzulhijjah, ada dua jenis takbir yang dianjurkan untuk dikumandangkan (meskipun lafadznya sama).

Pertama adalah Takbir Muthlaq, yakni kumandang takbir yang tidak dikaitkan pada waktu dan tempat tertentu. Di bulan Dzulhijjah, Rasulullah sendiri menganjurkan pada umat Islam untuk melakukan takbir secara sendiri-sendiri mulai 1 Dzulhijjah. Bagi laki-laki dianjurkan dengan mengeraskan suara ketika berada di tempat umum atau tempat yang ramai lainnya.

Yang kedua adalah Takbir Muqoyyad, yakni kumandang takbir yang dilakukan dengan waktu tertentu, yaitu setelah shalat wajib berjamaah. Bagi orang yang tidak berhaji dilakukan mulai dari shalat Subuh pada hari Arofah (tanggal 9 Dzulhijjah) hingga waktu Ashar pada hari tasyrik terakhir (tanggal 13 Dzulhijjah).

Sedangkan bagi orang yang sedang melakukan ibadah haji dimulai pada waktu shalat Dhuhur di hari raya (10 Dzulhijjah) hingga hari tasyrik terakhir.

Ibnu 'Abbas berkata, "Berdzikirlah kalian pada Allah di hari-hari yang ditentukan yaitu 10 hari pertama Dzulhijah dan juga pada hari-hari tasyrik." Ibnu 'Umar dan Abu Hurairah pernah keluar ke pasar pada sepuluh hari pertama Dzulhijah, lalu mereka bertakbir, lantas manusia pun ikut bertakbir. Muhammad bin 'Ali pun bertakbir setelah shalat sunnah (HR. Bukhari tanpa sanad (muallaq) dalam bab "Keutamaan beramal di hari tasyrik).




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline