Lihat ke Halaman Asli

Himam Miladi

TERVERIFIKASI

Penulis

Menanti Lailatul Qadr, Menyerap Makna Doa yang Menggetarkan Jiwa

Diperbarui: 24 Mei 2019   22:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi (dokumentasi Himam Miladi)

Lailatul Qadr adalah Tamu Agung yang sangat dinanti kehadirannya oleh segenap umat muslim yang menjalankan ibadah puasa Ramadan. Menurut beberapa hadist Nabi SAW, kehadiran Lailatul Qadr diharapkan datang pada 10 malam terakhir Ramadan.

Makna Lailatul Qadr

Qadr, dalam bahasa Arab dan Al Quran memiliki beberapa makna. Dalam Al Quran, Qadr dimaknai "Kemuliaan". Lailatul Qadr, atau malam penuh kemuliaan, antara lain karena di bulan Ramadan Allah menurunkan Al Quran. Dalam surah Al Qadr, Allah dengan gamblang menjelaskan nilai kemuliaan Lailatul Qadr, yakni setara dengan 1000 bulan.

Qadr juga berarti "pengaturan". Di malam itu turun para malaikat (termasuk malaikat Jibril) dengan izin Allah untuk mengatur segala urusan (QS. Al Qadr: 4). Qadr juga dimaknai sebagai "ketetapan", karena pada malam tersebut Allah menetapkan perjalanan hidup makhlukNya (manusia).

Betapapun arti dan makna Lailatul Qadr, yang jelas Rasulullah menganjurkan kita untuk berusaha menantikan kehadirannya dan "menemuinya". Bukan dengan menunggunya semalam suntuk hingga tidak tidur.  Melainkan dengan mengisi malam-malam yang diisyaratkan sebagai pertanda Lailatul Qadr ini dengan beribadah, mendekatkan diri pada Allah SWT sambil menyadari dosa dan kelemahan kita.

Dalam pelaksanaannya, ibadah dan perenungan serta pertobatan kita di malam-malam Qadr ini haruslah dilakukan dengan penuh kesadaran, keikhlasan dan kesinambungan. Dengan demikian, nantinya akan membekas dalam jiwa kita dan menimbulkan kedamaian, ketenteraman dan akhirnya bisa mengubah pola hidup dan sikap kejiwaan kita selepas Ramadan.

Do'a Saat Lailatul Qadr

Untuk menyambut dan menemui Lailatul Qadr ini, Rasulullah mengajarkan kita sebuah do'a khusus. Do'a yang jika kita serap maknanya mampu mengetarkan jiwa. Diriwayatkan dari Aisyah r.a, beliau bertanya pada Nabi SAW,

"Wahai Rasulullah, jika aku menjumpai satu malam merupakan lailatul qadar, apa yang harus aku ucapkan di malam itu? Beliau menjawab: Ucapkanlah: Allahhumma Innaka 'Afuwwun (Ya Allah aku mohon maafkan (dosa-dosaku)". (HR. Ahmad 25384, At-Turmudzi 3513, Ibn Majah 3850, An-Nasai dan Al Baihaqi dengan sanad sahih).

Al 'Afuwwu adalah salah satu nama Allah yang indah (Asmaul Husna). Secara literal, Al 'Afuwwu memiliki makna Maha Pemaaf. Maknanya yang demikian berdekatan dengan makna dari nama indah Allah yang lain, yakni Al Ghaffar dan Al Ghafur.

Makna do'a Lailatul Qadr

Menurut Imam Ghazali dalam kitab al-Maqshad al-Asna fi Syarhi Asma' Allah al-Husna, Allah disebut Al Ghaffar karena Dia sering mengampuni kesalahan kita setiap kali kita melakukan kesalahan. Sifat ini menekankan pada kuantitas pengampunan.

Allah disebut Al Ghafur karena ia dapat memberikan pengampunan dengan pengampunan yang sempurna, sampai pada batas pengampunan yang paling tinggi. Sifat ini menekankan pada kualitas pengampunan. Dengan begitu, sifat Allah Al Ghafur lebih tinggi dari sifat Al Ghaffar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline