Lihat ke Halaman Asli

Himam Miladi

TERVERIFIKASI

Penulis

Bingkisan Lebaran untuk Adik-adik An-Nisa

Diperbarui: 23 Mei 2019   02:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi (sumber: blogteraktual.com)

Aku benar-benar tak habis pikir dengan kelakuaan Lina. Makanan baru disajikan, baru masuk dua suap ke mulut dia sudah mengajak pergi.

"Keburu amat sih Lin, kita kan baru makan, belum habis semua nih," kataku sambil memandang sayang hamparan makanan yang baru saja dihidangkan. Namun Lina tetap menggeret tanganku keluar dari restoran.

"Udah biarin, nanti kita bisa beli lagi. Udah adzan Isya, katanya mau Tarawih di Masjid Raya kan?" jawab Lina dengan langkah tergesa menuju kasir.

Aku geleng-geleng kepala sambil menghela napas panjang. Pusing melihat kelakuan Lina yang telah berulang kali seperti ini.

"Yah.. terserahlah!

Pulang ke rumah, aku termenung memikirkan sikap Lina yang kuanggap sangat boros. Beli makanan mahal cuma diincipin sesuap. Beli baju mahal cuma dipakai sekali. Seperti ketika hari ini Lina memintaku menemaninya ke Mall.

"ini mau dibeli semua Lin?"

Aku mengernyit memandang 10 potong baju yang harganya rata-rata di atas dua ratus ribu di keranjang belanja. Pantesan walaupun kelihatan sederhana, tapi baju-baju yang dipake Lina memang kelihatan bersih dan kayak baru semua, ternyata memang baru beneran.

"ya iyalah mau dibeli! Masak mau aku ambil, itu mencuri namanya, dosa!"

"Tapi kan baru minggu kemarin kamu beli 7 baju baru....Ini juga, apalagi hampir semuanya kayak kekecilan. Coba dulu gih! jangan-jangan nggak muat"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline