Lihat ke Halaman Asli

Himam Miladi

TERVERIFIKASI

Penulis

Apakah Puasa Ramadan Bisa Membuat Saya Bertakwa?

Diperbarui: 6 Mei 2019   08:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi (dokumentasi Himam Miladi)

Apa harapan saya di bulan Ramadan ini?

Pertanyaan ini kesannya sederhana sekali. Namun ternyata jawabannya butuh pemikiran dan perenungan yang mendalam. Dalam menjawab pertanyaan tentang harapan di bulan Ramadan ini, saya memisahkannya antara dimensi pribadi dan dimensi sosial kemasyarakatan.

Jika dijawab dalam konteks menjalankan ibadah puasa, tentu kita, terutama saya pribadi berharap ibadah kita berjalan lancar dan khusyu' sehingga nanti bisa mencapai tujuan dari ibadah puasa itu sendiri, yakni La'allakum Tattaquun, menjadi orang yang bertakwa.

Dalam prosesnya, ibadah puasa kita bisa jadi lancar dan khusyu', terlaksana satu bulan penuh tanpa pernah absen. Baik itu puasanya sendiri, maupun ibadah-ibadah sunnah lain yang dianjurkan dan mengiringi ibadah puasa tersebut. Tapi untuk mencapai tujuannya, menjadi orang yang bertakwa ternyata tidak semudah mengucapkan kata-katanya.

Menghayati makna Takwa

Takwa, kata yang sudah diserap dengan baik oleh bahasa Indonesia tidak asing terdengar di telinga setiap muslim. Dari segi bahasa, kata taqwa memiliki arti "memelihara" atau "menghindari".

Menurut Quraish Shihab, dalam konteks agama, arti memelihara tersebut berkaitan dengan "diri atau keluarga", dan arti "menghindari" dikaitkan dengan siksa Allah di dunia ini dan di akhirat kelak. Berdasarkan etimologinya ini, para ulama kemudian mendefinisikan taqwa sebagai "melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya".

Apa saja perintah dan larangan Allah?

Al Quran menyebutkan perintah Allah dalam beragam gaya bahasa, beragam makhluk yang diperintah dan beragam pula masalah yang diperintahkan-Nya. Ada perintah yang ditujukan pada semua umat manusia, ada perintah yang ditujukan pada umat yang beriman saja, ada pula perintah yang ditujukan pada pada binatang dan alam semesta. Ada perintah Allah yang berkaitan dengan syariat agama, ada pula yang berkaitan dengan hukum-hukum alam dan hukum kemasyarakatan (sunnatullah). Begitu pula dengan larangan-Nya.

Apakah Puasa Ramadan bisa membuat saya bertakwa?

Puasa adalah salah satu perintah Allah yang berkaitan dengan syariat agama. Dalam bahasa Al Quran, puasa atau shiyam berarti "menahan diri". Apa yang harus ditahan? Hawa nafsu.

Naluri alami manusia, yakni memenuhi hawa nafsu khususnya kebutuhan jasmani (makan, minum dan hubungan seks) menempati urutan teratas dalam tingkatan segala macam kebutuhan manusia. Daya tariknya begitu kuat, sehingga tidak jarang manusia bisa terjerumus karenanya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline