Lihat ke Halaman Asli

Himam Miladi

TERVERIFIKASI

Penulis

Cuma Ada 4 Motivasi Utama dalam Menulis, Kamu Ikut yang Mana?

Diperbarui: 20 Januari 2019   22:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber ilustrasi (unsplash.com/@tar1k)

"Aku menulis karena ini bisa jadi sumber penghasilan."

Ah ya, seperti yang kamu bilang, menulis, yang semula dianggap sebagai hobi kini dipandang sebagai suatu pekerjaan atau profesi tersendiri. Apalagi di era digital sekarang, banyak nama profesi yang asal katanya diturunkan dari kata "Menulis" atau "Penulis". Seperti Content Writer, Copywriter, Ghostwriter, Scriptwriter dan 'writer-writer' lainnya.

Tapi, apakah "tuntutan pekerjaan", "sebagai sumber penghasilan", 'karena bisa menghasilkan uang', dan alasan sejenis yang money oriented itu termasuk salah satu motivasi utama dalam menulis?

Jika itu ditanyakan pada George Orwell, dia akan mengesampingkan kebutuhan mencari nafkah sebagai motivasi untuk menulis. Menurut Orwell dalam esainya "Why I Write", cuma ada empat alasan utama dari seorang penulis - sebagian besar penulis prosa. Keempat motivasi ini bisa saling berkaitan satu sama lain. Artinya, seorang penulis bisa memiliki motivasi A dan B sekaligus, atau kombinasi dari keempatnya.

Mungkin sudah ada yang tahu nama George Orwell, tapi belum mengenal begitu baik. Sebelum mengupas empat motivasi menulis yang diteorikan Orwell, ada baiknya kita berkenalan sebentar.

George Orwell adalah nama pena dari Eric Arthur Blair. Masyarakat literasi mengenalnya sebagai seorang novelis karena reputasinya bertumpu pada dua novel terakhirnya, yakni Animal Farm dan 1984.

Namun, melalui  sebagian besar kariernya, Orwell  dikenal karena jurnalismenya dan esai-esainya yang ketat dan keras mengkritik sendi-sendi politik dunia. Dialah yang mempopulerkan dasar-dasar teknik penulisan yang deklaratif melalui pemilihan kata dan frasa yang lugas dan sederhana. Orwell dikenal sangat menghindari gaya tulisan yang dekoratif atau terlalu banyak hiasan kata yang tidak berguna.

Salah satu esainya, "Why I Write" hingga saat ini masih dianggap sebagai esai terbaik yang mengupas motivasi seorang penulis. Mengesampingkan alasan kebutuhan mencari nafkah, Orwell menuliskan empat motivasi yang dimiliki setiap penulis, dan alasan pribadinya mengapa ia menulis.

Keempat motivasi ini memiliki derajat yang berbeda di setiap penulis, dan di setiap penulis proporsi masing-masing motivasinya akan bervariasi dan berfluktuasi dari waktu ke waktu, sesuai dengan suasana dan di mana ia tinggal.

Empat motivasi utama seorang penulis adalah:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline