Lihat ke Halaman Asli

Himam Miladi

TERVERIFIKASI

Penulis

Puisi | Semoga Kata "Sah" itu Berlaku Abadi

Diperbarui: 22 November 2018   22:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi (thewedding.id)

Tamu undangan sudah menunggumu dari tadi.

Meja kecil beralaskan kain sutra berdiam diri di tengah ruangan, siap menjadi saksi.

Pak Penghulu berkali-kali melirik jam tangannya, seolah tak sabar menanti.

Tirai ungu yang menutupi pintu kamar disibakkan berulang,

Sepasang mata mengintip keluar, seolah hendak memastikan dirimu sudah datang.

Lalu kau datang dengan langkah tegap, bak Raja yang hendak dimahkotai.

Sesekali kau luruskan kalung bunga yang menggelantung indah.

Wajahmu seperti lukisan yang memang dibuat untuk berbahagia selamanya.

Duduk bersimpuh, kau jabat erat tangan penghulu.

Kata "Sah" kemudian lantang menggema di penjuru ruangan.

Tak ada habisnya kau jadi buah bibir di lingkungan tamu undangan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline