Setiap penulis tentunya memiliki cara atau metode tersendiri dalam menuangkan ide atau gagasan menjadi sebuah tulisan. Ada yang memakai metode "Mind Map", ada pula yang memakai metode baku seperti menyusun terlebih dahulu gagasan pokok dan gagasan pendukungnya.
Namun bagi yang belum terbiasa menulis, seringkali mereka kesulitan menuangkan ide dan gagasan mereka. Semua kata dan kalimat yang ada di pikiran seolah hilang, lenyap entah kemana begitu tangan memegang pena atau jari jemari sudah siap menari di papan ketik komputer.
Saya dulu juga seringkali mengalami hal seperti ini. Ide tulisan sudah menancap erat di otak. Tapi, betapa sulitnya menyusun kalimat-kalimat pembuka, atau jika diibaratkan dalam sebuah percakapan, betapa sulitnya mengucapkan basa-basi pada lawan bicara.
Pada akhirnya, ide atau gagasan tersebut bisa menjadi hilang karena terlalu lama disimpan, belum juga dituangkan hanya karena sibuk memilih kalimat atau menyusun rencana penulisan.
Nah, metode yang saya pakai berikut mungkin bisa diterapkan supaya tulisan kita terbaca baik, mengalir dari awal sampai akhir, menyambungkan semua gagasan yang ada di paragraf demi paragraf.
I have a plan. Attack!
Saya mengibaratkan tips membuat tulisan yang baik ini ala Iron Man. Bukan tanpa sebab, karena memang tips/metode ini terinspirasi dari sebuah kutipan dialog dari Iron Man. Perhatikan kutipan dialog berikut:
Steve Roger (Capt. America) : "Stark, we need a plan..."
Tony Stark (Iron Man) : "I have a plan. Attack!"
Kutipan dialog tersebut terjadi saat Loki diambil paksa oleh Thor dalam film The Avengers. Tapi di sini saya tidak membahas ulasan film tersebut.
Dua kalimat dari dua orang berbeda itulah yang menarik perhatian saya, dan ada hubungannya dengan tips menulis yang akan saya jabarkan. Apa hubungannya?
Steve Roger atau Capt. America adalah seorang perencana yang baik. Setiap aksinya selalu berdasarkan rencana yang disusun terlebih dahulu. Begitu pula dalam dunia tulis menulis. Ada penulis yang membuat kerangka tulisan atau rencana sebelum dituangkan sepenuhnya dalam bentuk artikel yang sudah matang.
Sementara Tony Stark, berkebalikan. Iron Man adalah tipikal orang yang praktis, tidak mau membuang banyak waktu. Dia memang punya rencana, dan rencana tersebut adalah menyerang langsung. Seolah dia khawatir jika terlalu lama menyusun rencana, efek kejut dari rencana tersebut akan hilang dan percuma.
Saya mungkin termasuk tipe Iron Man ini. Jika ada sebuah ide untuk menulis, ide tersebut langsung saya tuliskan begitu saja, tidak menunggu waktu lama untuk menyusun kerangka tulisan terlebih dahulu. Khawatirnya, ide/gagasan yang muncul akan hilang.