Asian Games 2018 tinggal menghitung hari saja. Api obor Asian Games juga sudah dinyalakan. Namun gaung dan auranya belum begitu banyak didengar dan dirasakan masyarakat luas. Banyak yang menilai hal ini disebabkan sosialisasi yang belum optimal dan tidak tepat sasaran. Karena itu, Kementrian Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) melalui Sekretariat Revolusi Mental menggelar acara Sosialisasi dan Semarak Torch Relay Asian Games 2018 bersama Netizen dan Blogger.
Acara ini diselenggarakan di 4 kota yang mendapat kesempatan dilalui Pawai Obor Asian Games, yakni Yogyakarta, Semarang, Malang, Denpasar dan Palembang mulai tanggal 18 Juli 2018 kemarin. Tak hanya sosialisasi Revolusi Mental dan Torch Relay Asian Games, para netizen dan blogger juga mendapat kesempatan menimba ilmu tentang membuat konten media sosial yang viral dan bermanfaat dari para pakarnya.
Setelah netizen dan blogger Jawa Tengah serta Yogyakarta mendapat kesempatan, giliran hari Kamis 19 Juli 2018 netizen dan blogger Malang Raya yang berpartisipasi menyemarakkan Asian Games dan menimba ilmu tentang konten media sosial. Bertempat di hotel Grand Cakra Malang, acara ini diikuti sekitar 50 orang netizen dan blogger.
Acara dibuka dengan materi sosialisasi Revolusi Mental oleh Freidhian Ichtianto dari Satuan Kerja Revolusi Mental Kemenko PMK. Freidhian mengajak netizen dan blogger Malang untuk menularkan virus Revolusi Mental melalui konten-konten yang dibuat di media sosial masing-masing. Menurut Freidhian, para netizen dan blogger inilah yang bisa menjadi garda terdepan karena konten-konten yang mereka buat bisa menyentuh langsung para pengguna media sosial, terutama dari generasi milenial.
Untuk membuat konten media sosial yang bisa menjadi viral dan bermanfaat, netizen dan blogger kemudian dibekali ilmu oleh Tuhu Nugraha, pakar transformasi digital dari London Public Relation School. Tuhu menjelaskan, setiap media sosial memiliki karakteristik unik tersendiri. Karena itu, netizen harus bisa menetapkan dulu, sasaran dan kelas dari pengguna media sosial yang mana yang hendak dituju.
Selain itu, Tuhu juga memaparkan penelitian Jonah Berger tentang 6 faktor yang membuat sebuah konten bisa menjadi viral. Keenam faktor ini adalah:
- Social Currency (konten dengan sesuatu yang bisa dibanggakan)
- Triggers (konten yang mudah diingat)
- Emotion (konten yang bisa menggugah dan menyentuh emosi)
- Public (konten dengan topik yang sedang hangat diperbincangkan)
- Practical Value (konten yang berisi hal-hal yang bermanfaat, seperti tips atau Do It Yourself)
- Stories (konten yang bercerita)
Usai menimba ilmu dari Tuhu Nugraha, netizen dan blogger kemudian mendapat penjelasan dari Achmad Gunawan, Asisten Deputi Olahraga Kemenko PMK tentang event Torch Relay Asian Games 2018 yang sedang berjalan. Setelah api dinyalakan di Stadion Dhyan Chand New Delhi India tanggal 15 Juli, obor Asian Games 2018 kemudian dibawa ke Mrapen, Grobogan tempat sumber api abadi berada. Disana, api dari India tersebut kemudian digabungkan dengan api abadi dari Mrapen. Upacara penyalaan api Asian Games ini dilakukan pada Rabu 18 Juli kemarin yang dihadiri langsung oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menko PMK Puan Maharani dan jajaran pemerintah lainnya.
Setelah itu, obor Asian Games akan dibawa mengelilingi Indonesia. Dari Mrapen, obor ini akan singgah di 54 kota di 18 provinsi. Kota Malang sendiri menjadi kota ketiga yang disinggahi Pawai Obor Asian Games 2018 setelah Semarang dan Blitar. Dari Malang, obor akan dibawa ke Bromo. Setelah itu, melewati Probolinggo dan Situbondo, obor Asian Games akan singgah sejenak di Banyuwangi sebelum menyebrang ke pulau Bali.
Mengutip pernyataan Ketua INASGOC Erick Thohir, Pawai Obor Asian Games ini tak hanya sekedar seremoni belaka. Ada alasan khusus mengapa Pawai Obor dilakukan mengelilingi Indonesia. "Rute pawai obor yang melintasi semua pulau di Nusantara sekaligus mensosialisasi budaya dan pariwisata Indonesia, sehingga masyarakat dunia akan tahu lebih jauh tentang negeri kita. Kegiatan itu berdampak positif bagi peningkatan jumlah wisatawan mancanegara dan meningkatkan perekonomian rakyat," kata Ketua INASGOC Erick Thohir.
Kota Malang, yang menjadi tuan rumah obor Asian Games pada Jumat 20 Juli sudah menyiapkan rangkaian acara yang sangat menarik. Selain pawai, pemerintah Kota Malang juga menyiapkan rangkaian gelar budaya khas kota Malang dan sekitarnya. Selain itu, Pertamina yang menjadi official partner Asian Games 2018 mengadakan berbagai perlombaan dan gim-gim menarik dengan hadiah besar. Rangkaian acara tersebut diharapkan bisa menarik minat masyarakat umum untuk ikut menyemarakkan pawai obor, sekaligus menggemakan gaung dan semangat Asian Games 2018.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H