Lihat ke Halaman Asli

Himam Miladi

TERVERIFIKASI

Penulis

Maaf Es Kepal Milo, Kamu Bukanlah Menu Takjil Favorit Kami

Diperbarui: 17 Mei 2018   19:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sebuah kedai Es Kepal Milo di Malang (dok.pribadi)

Seperti bulan puasa tahun-tahun sebelumnya, di sore hari pertama bulan puasa kali ini, anak-anak minta diajak mencari menu takjil. Sekalian berjalan-jalan sore sembari menunggu waktu berbuka tiba. Di sepanjang jalan yang kami lewati, banyak meja-meja kecil yang digelar di pinggir jalan, menjual aneka macam menu takjil dan pelengkap berbuka puasa lainnya. Saya pun bertanya pada anak-anak, menu takjil apa yang ingin dibeli. Kompak mereka menjawab, "Es buah saja pak". "Lho, gak pingin Es Kepal Milo?" tanya saya menggoda. Namun anak-anak menggelengkan kepala dan tetap keukeuh pingin es buah saja.

Nama Es Kepal Milo belakangan ini memang sedang naik daun. Kuliner yang konon berasal dari Malaysia ini merajai daftar "box office" sebagai minuman yang paling banyak dijual. Mulai dari gerai makanan di mall hingga kedai sederhana di pinggir jalan, semua bersaing untuk menjual Es Kepal Milo. Dari yang memakai topping misis coklat hingga topping durian atau parutan keju.

Meski sudah menjadi hits di sepanjang tahun 2018 ini, khusus di bulan puasa, Es Kepal Milo harus mengalami nasib tragis. Posisinya digeser oleh minuman-minuman khas bulan puasa. Tak ada namanya dalam daftar menu takjil atau sebagai hidangan pembuka puasa. Aneka Kolak, es buah, es pisang ijo, es cincau, hingga es dawet, mereka lah yang saat ini sedang berjaya, sumringah bisa menjadi kuliner yang paling banyak dicari dan dibeli sepanjang bulan Ramadan.

Seperti yang terlihat di sebuah kedai Es Kepal Milo di jalan Mayjen Wiyono, Kota Malang ini. Tampilan kedainya terlihat meriah dan menarik, tapi belum ada pembeli yang berkunjung. Sangat kontras dibandingkan dengan sebuah rombong penjual es buah dan es teler yang terletak beberapa meter di sebelahnya. Banyak pembeli antri untuk dilayani. Pemandangan yang sama juga saya jumpai di beberapa kedai Es Kepal Milo di beberapa tempat.

Mengapa Es Kepal Milo tidak bisa menjadi menu takjil favorit? Menurut pemikiran saya sih, ada dua penyebab. Yang pertama, kuliner minuman ini seperti tidak memiliki spirit dan nuansa khas Ramadan. Wajar, karena dia memang baru saja hadir di tengah masyarakat. Dibandingkan dengan minuman takjil lain seperti yang disebut diatas, yang sudah ada dan sudah dikonsumsi semenjak puluhan tahun yang lalu.

Yang kedua, konon minuman kombinasi es serut, coklat Milo kental dan aneka topping ini mengandung kalori yang luar biasa tidak lumrah. Satu porsi Es Kepal Milo mengandung kalori yang setara dengan satu porsi nasi padang. Sama-sama berkalori banyak, tapi Es Kepal Milo tidak bikin kenyang perut. Malah bisa mengundang berbagai macam penyakit karena kelebihan kalori dalam tubuh nantinya akan tersimpan menjadi lemak. Obesitas, Diabetes, hingga Osteoartritis sudah mengintip para penikmat Es Kepal Milo yang berlebihan.

Tampilan Es Kepal Milo yang menggiurkan memang bisa menggugah selera anak kecil hingga para remaja. Minuman ini memang nikmat untuk dinikmati saat siang hari. Tapi untuk menjadikannya menu takjil? Enggak deh.....Kami lebih memilih kolak pisang atau es buah saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline