Lihat ke Halaman Asli

Himam Miladi

TERVERIFIKASI

Penulis

Melihat Perjalanan Karier Ratu Tisha, Sekjend PSSI Wanita Pertama

Diperbarui: 14 April 2020   11:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber foto: Kompas.com/Ferril Dennys

Tahun 2017 adalah tahunnya wanita di sepak bola Indonesia. Untuk Pertama kalinya dalam sejarah sepak bola tanah air, seorang wanita dipercaya mengemban tugas sebagai Sekretaris Jenderal PSSI. Dan wanita yang pertama kali menjadi Sekjend PSSI itu adalah Ratu Tisha Destria. Terpilihnya wanita muda kelahiran 30 Desember 1985 ini seakan menjadi penyegar ditengah dominasi kaum lelaki dalam dunia sepak bola Indonesia, mulai dari pemain, pelatih, manajer, hingga pengurus PSSI.

Sepak bola memang identik dengan olahraga pria. Namun hal itu tak menyurutkan kecintaan Ratu Tisha pada olahraga paling populer di planet bumi ini. Sejak kecil, Ratu Tisha sudah menyukai sepak bola.

Namun, ia mulai serius menekuni sepak bola ketika masuk kuliah di Institut Teknologi Bandung. Disana, Ratu Tisha dipercaya menjadi manajer klub sepak bola ITB, yang juga anggota internal klub Persib Bandung sejak tahun 2004 sampai 2008.

Usai mendapatkan gelar sarjana di ITB, Ratu Tisha mulai serius berkecimpung dalam dunia sepak bola, setelah beberapa lama ia menjadi karyawan swasta. Bersama beberapa temannya, Ratu Tisha mendirikan Labbola pada tahun 2012. Sebagai salah satu founder, Ratu Tisha aktif membesarkan Labbola sebagai penyedia jasa layanan statistik pertandingan sepak bola. 

Kiprahnya di Labbola tersebut akhirnya mengantarkan Ratu Tisha meraih beasiswa FIFA Master yang spesifik mempelajari sport humanity dan sport management.

Ia menimba ilmu hampir setahun lebih di tiga negara yakni Inggris, Italia, dan Swiss. Yang membanggakan, Ratu Tisha adalah satu-satunya peserta perempuan Indonesia  dan Asia yang mendapatkan program beasiswa tersebut.

Bagi Ratu Tisha, beasiswa dari FIFA adalah impian yang didambakannya. Sebelumnya, Ratu Tisha pernah diterima dalam program Football MBA dari Liverpool.

Namun, ia batal mengikuti program itu lantaran tidak ada bantuan pemerintah. Sedangkan untuk FIFA Master, dia turut berpartisipasi karena didukung beasiswa LPDP Kementerian Keuangan.  

Prestasi Ratu Tisha yang meraih beasiswa FIFA Master akhirnya menarik perhatian Badan Tim Nasional (BTN) PSSI. Bersama tujuh anak muda lainnya, Ratu Tisha kemudian diminta BTN PSSI untuk membuat statistik performa pemain timnas.

Pekerjaannya di BTN PSSI membuat Ratu Tisha dekat dengan Joko Driyono, yang saat itu menjabat sebagai Sekjend PSSI sekaligus CEO PT. Liga Indonesia. 

Tertarik oleh performa kinerjanya, Ratu Tisha kemudian ditunjuk menjadi Direktur Kompetisi dan Operasional PT. Gelora Trisula Semesta (PT. GTS) di tahun 2016, salah satu perusahaan yang didirikan Joko Driyono. PT GTS saat itu ditunjuk PSSI menjadi operator Indonesia Soccer Championship (Piala Indonesia) yang memunculkan Persipura Jayapura sebagai juaranya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline