Lihat ke Halaman Asli

Himam Miladi

TERVERIFIKASI

Penulis

Bio-bean, Start up Penghasil Bahan Bakar dari Ampas Kopi

Diperbarui: 8 Desember 2017   08:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

limbah ampas kopi sebelum diekstraksi jadi minyak kopi (Bio-bean.com)

Jika kamu suka minum kopi, atau punya warung kopi, kedai kopi, dan restoran yang juga banyak menghidangkan kopi, jangan buang ampas kopinya. Karena ampas kopi tersebut bisa dijadikan sumber energi baru.

Adalah Bio-bean, sebuah start up dari Inggris yang berhasil menciptakan biofuel berbahan dasar ampas kopi. Bekerjasama dengan Shell (RDSB) dan Argent Energy, Bio-bean menggunakan  bahan bakar terbarunya ini untuk menggerakkan sebuah bus diesel di London sebagai pilot project.

Sampai saat ini, Bio-bean sudah menghasilkan 6.000 liter minyak kopi sebagai proyek percontohan yang digunakan otoritas transportasi kota London untuk menggerakkan salah satu bus diesel mereka. Minyak kopi sebanyak itu diklaim cukup untuk membantu daya setera dengan satu bus kota selama setahun. "Ini adalah contoh bagus dari apa yang bisa dilakukan saat kita mulai memikirkan kembali limbah sebagai sumber daya yang belum dimanfaatkan," kata pendiri Bio-bean Arthur Kay dalam sebuah pernyataan pers mereka.

Founder Bio-bean, Arthur Kay bersama Bus kota yang menggunakan bahan bakar minyak kopi (money.cnn.com)

Bio-bean mengumpulkan ampas kopi dari kafe, restoran dan pabrik minuman kopi, kemudian dan mengangkutnya ke fasilitas daur ulangnya. Di sana, ampas kopi tersebut dikeringkan dan kemudian diekstraksi menjadi minyak kopi. Hasil ekstraksi ini kemudian dicampur dengan bahan bakar lain untuk membuat biofuel B20, yang bisa digunakan di bus diesel tanpa modifikasi.

"Kami menghabiskan bubuk kopi yang kaya  kalor dan mengandung senyawa berharga, dan menjadikannya bahan baku yang ideal untuk menghasilkan bahan bakar yang bersih," kata Bio-bean di situs resmi mereka.

Pabrik pengolahan ampas kopi Bio-bean di Inggris (Bio-bean.com)

Di Inggris sendiri, jumlah peminum kopi sangat banyak, sehingga mereka tidak akan kesulitan memperoleh bahan baku ampas kopi. Bio-bean memperkirakan bahwa Inggris memproduksi 500.000 ton ampas kopi dalam setahun, sebagian besar dibuang di tempat pembuangan sampah dimana mereka dapat mengeluarkan efek gas rumah kaca yang berbahaya bagi lingkungan.

Meski sudah berhasil menciptakan bahan bakar berbasis ampas kopi, Bio-bean mengatakan bahwa tidak ada "kesepakatan formal" untuk terus menggunakan minyak kopinya di London, namun mereka berharap dapat segera menemukan pasar baru.

"Ada potensi besar untuk proyek ini berkembang di Amerika Serikat, yang jumlah peminum kopinya paling banyak di planet ini, 400 juta cangkir per hari," kata perusahaan tersebut dalam sebuah pernyataan tertulis.

Selain bahan bakar Biodiesel, Bio-bean juga mengolah ampas kopi menjadi "Coffee Logs", semacam briket yang bisa digunakan pada tungku pembakaran, alih-alih menggunakan kayu atau briket batubara.

Coffee Logs, briket dari ampas kopi (bio-bean.com)

Sebagai catatan tambahan, Arthur Kay, yang mendirikan Bio-bean pada tahun 2013, meraih penghargaan BusinessGreen Leader Awards sebagai Enterpreneur of The year 2017 pada bulan Juni 2017 yang lalu. "Dalam salah satu kategori kami yang paling kompetitif,  Arthur Kay memenangkan penghargaan ini dengan kehadiran Bio-bean sebagai salah satu start up ramah lingkungan yang paling menggairahkan di Inggris saat ini. Kay telah mengejar sebuah visi untuk mengubah sampah menjadi bahan bakar yang berkelanjutan dan telah mengembangkan profil bisnis yang sukses dan semakin tinggi dan sangat mengesankan dalam prosesnya," kata BusinessGreen dalam sambutannya saat menyerahkan penghargaan.

Bagaimana dengan di Indonesia? Sebagai salah satu negara penghasil kopi terbesar di dunia, dan juga dengan pertumbuhan warung kopi yang sangat pesat, sangat disayangkan sampai saat ini belum ada yang memunculkan ide, atau paling tidak meniru langkah Bio-bean untuk menjadikan ampas kopi sebagai alternatif bahan bakar ramah lingkungan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline