Sebuah berita tidak akan lengkap tanpa disertai foto peristiwa, atau gambar ilustrasi yang berkaitan dengan berita tersebut. Namun, akan jadi menyesatkan bila foto atau gambar ilustrasi yang disertakan ternyata tidak sesuai dengan fakta berita aslinya, atau bahkan tergolong dalam foto hoax. Beberapa waktu lalu, pemerintah mengajak segenap insan pers dan juga masyarakat untuk memerangi penyebaran berita atau foto hoax yang kian mengkhawatirkan. Tak ketinggalan, Dewan Pers meminta para jurnalis, sebagai garda terdepan penyebaran berita untuk menerapkan verifikasi berlapis terhadap setiap berita yang disajikan ke masyarakat.
Namun, bagaimana jadinya jika malah jurnalis itu sendiri yang menyebarkan hoax atau informasi yang menyesatkan? Mungkin bukan pada berita yang disajikan. Tapi, foto ilustrasi yang mendukung berita tidak sesuai dengan fakta berita yang dimuat.
Beberapa hari yang lalu, media Metrotvnews mendapat kritikan pedas dari warganet karena memuat foto ilustrasi berita yang menyesatkan. Pada salah satu cuitan di akun twitternya @Metro_TV menayangkan liputan mengenai kondisi terkini daerah Tanah yang kembali dipenuhi pedagang kaki lima, dengan judul "Kembali Tenang Berdagang Di Trotoar Tanah Abang." Namun, foto ilustrasi yang dimuat akun twitter Metrotvnews bukanlah kondisi Tanah Abang pada hari itu (24 Oktober 2017), melainkan foto bertanggal 11 Mei 2017 yang pernah dimuat di laman Metrotvnews dengan judul "PKL Tanah Abang Kembali Berjualan". Akun twitter @Metro_TV menggunakan kembali koleksi foto lama tanpa disertai keterangan apapun, misal bahwa itu hanya ilustrasi belaka. Dan karena tidak ada informasi, jelas penayangan berita yang disertai foto lama tersebut sudah menyesatkan publik yang membacanya.
Tak hanya akun twitter @Metro_TV, media Detik lewat akun twitternya @detikcom hari sabtu siang kemarin juga menyebarkan disinformasi. Dalam pemberitaan mengenai terjadinya genangan air di kawasan Gandaria City, akun @detikcom memuat foto berikut ini:
Masalahnya, foto yang dimuat seperti pada screenshot diatas adalah sama persis dengan foto pada berita di media Antaranews yang berjudul Banjir Palembang yang bertanggal 13 Januari 2017. Parahnya lagi, ada caption detikcom pada foto yang dimuat akun twitter @detikcom, padahal di berita yang dimuat Antaranews, foto yang sama berisi caption dari pihak Antaranews. Foto air banjir/genangan yang semestinya berwarna keruh pun dirubah menjadi berwarna biru.
Maraknya pemuatan foto ilustrasi berita yang menyesatkan, tidak sesuai dengan fakta berita yang terjadi tentu akan menurunkan kepercayaan publik/pembaca pada kualitas media yang bersangkutan. Yang disayangkan justru dilakukan oleh media ternama sekaliber Metrotv dan Detik. Sekaligus juga memunculkan pertanyaan-pertanyaan tendensius, perihal apa maksud dari media itu memuat foto yang tidak sesuai dengan beritanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H