Secara perlahan namun pasti, PSSI saat ini mampu memenuhi kebutuhan finansial mereka secara mandiri. Hal ini terbukti, ketika PSSI menginginkan untuk mengirim timnas U-23 ke ajang Asian Games dengan biaya sendiri. Padahal KOI sudah mengisyaratkan tidak akan mengirimkan tim sepakbola, mengingat biaya yang cukup besar, serta potensi prestasi yang masih meragukan. Namun, PSSI sendiri bersikukuh, dan bahkan menyanggupi untuk menanggung semua biaya yang diperkirakan mencapai 15 milyar. Jumlah yang fantastis, seolah menunjukkan kepada publik bahwa PSSI sekarang sudah bisa mandiri, beda dengan kepengurusan tahun lalu, sampai-sampai ada gerakan koin peduli timnas yang digalang sekelompok suporter.
Sayangnya, ada sedikit noda dibalik fakta finansial PSSI yang sekarang bergelimang harta tersebut. PSSI melalui panpel Piala AFF 2013 lalu ternyata masih mempunyai hutang pada Pemkab Sidoarjo atas penyewaan tempat Gelora Delta Sidoarjo ketika ajang AFF U-19 digelar disana. Karena itulah, ketika PT. Liga Indonesia bermaksud menyewa Gelora Delta Sidoarjo untuk dipakai sebagai tempat final Inter Island Cup, pihak pemkab pun memperketat aturan penyewaan. Karena takut pengalaman tidak menyenangkan saat disewa panpel AFF terulang kembali.
“Yang jelas jika ingin menggunakan Stadion Gelora Delta sebagai tempat final IIC harus melunasi dulu tunggakan itu,” ujar Kepala UPT GOR, Akhmad Burhan. Dalam pelaksanaan AFF lalu tunggakan yang harus dibayarkan oleh panpel mencapai Rp 80 juta. Kemudian Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah memberikan potongan sebesar 20 persen sehingga tunggakannya menjadi Rp 68 juta, dan hingga kini belum dibayarkan. “Sampai saat ini kami masih menunggu tunggakan itu dibayar,” terangnya seperti dilansir dari situs infosda.com
Kata Burhan, tunggakan tersebut hanya sewa lapangan. Belum termasuk tanggungan perbaikan kerusakan stadion. Berdasarkan pantauan Radar Sidoarjo kerusakan yang terjadi selama gelaran AFF U-19 sangatlah parah. Selain loket utara yang dibakar penonton, pagar pembatas tribun dengan lapangan juga roboh.
Dalam perjanjian kerusakan yang terjadi selama AFF U-19 digelar menjadi tangung jawab pihak penyelenggara. “Biaya perbaikan diperkirakan mencapai Rp 90 juta,” imbuhnya.
Terdengar ironis memang. Ketika PSSI bergaya semakin kaya, mereka ternyata masih menyisakan tunggakan, yang secara nominal pun semestinya bisa langsung dilunasi. Tapi entah kenapa, hingga berbulan-bulan kemudian tunggakan yang hanya berjumlah dibawah 100 juta itu belum juga dilunasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H