Lihat ke Halaman Asli

Himam Miladi

TERVERIFIKASI

Penulis

Lawan Jokowi Adalah Indra Sjafrie

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Semakin dekat ke waktu pemilihan umum 9 April mendatang, elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo seakan tak tergoyahkan. Bahkan, menurut survei terbaru dari Soegeng Sarjadi School of Government (SSGS), Jokowi memuncaki survei elektabilitas capres dengan angka menembus 45%. Bagi sebagian pihak, terutama kader PDIP, menilai hal itu wajar karena mantan Wali Kota Solo itu memang dicintai rakyat. "Rakyat di bawah sangat mengharapkan Jokowi jadi presiden. Jokowi dicintai oleh rakyat," kata Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Kota Pasuruan, Luluk Maulidiyah.

Namun tidak demikian halnya dengan pendapat dari Ketua Laboratorium Psikologi Politik UI, Hamdi Muluk. Menurut Hamdi, permasalahan ini makin tidak sehat untuk demokrasi Indonesia. Apabila hanya satu kandidat yang terbaik yaitu Jokowi dan alternatif capres hanya Jokowi akan membuat persaingan politik 2014 makin tidak sehat. "Nantinya bakal ada glorifikasi ke Jokowi, agar sehat kita harus mencarikan lawan tanding," terangnya.

Dengan semakin intensnya pemberitaan tentang Jokowi, otomatis hal ini membuat potensi sosok-sosok lain yang juga punya kapabilitas yang sama dengan Jokowi akan tertutup. Padahal, di luar sana masih banyak sosok yang punya kemampuan manajerial dan kepemimpinan yang tak kalah mumpuni dengan Jokowi. Intensnya pemberitaan tentang Jokowi sayangnya hanya terbatas pada hal-hal yang baik saja. Hal inilah yang kemudian membuat banyak orang yang mendukung Jokowi menjadi dibutakan oleh berbagai pemberitaan itu sendiri. Jokowi seakan tak tersentuh dan tak boleh disentuh dengan kritik-kritik. Bagi pendukungnya, Jokowi adalah Dewa, yang tak pernah salah. Padahal, Jokowi bukanlah sosok yang paling sempurna.

Di luar Jokowi sebagai tokoh politik, ada satu sosok yang mempunyai kemiripan dengan Jokowi, baik dalam hal popularitas maupun fanatisme pendukungnya. Sosok tersebut adalah Indra Sjafrie.

Bagi pecinta sepakbola Indonesia, siapa yang tak kenal nama pelatih timnas U-19 ini. Semenjak membawa timnas U-19 juara AFF dan lolos ke putaran final piala Asia November mendatang, popularitas Indra Sjafrie seakan tak terbendung. Indra Sjafrie adalah sosok yang mampu menuntaskan gelar dahaga para pecinta sepakbola Indonesia akan raihan trophy juara. Indra Sjafrie pula yang dipandang sebagai sosok pembawa cahaya yang mampu menerangi gelap gulitanya prestasi sepakbola Indonesia. Indra Sjafrie adalah segalanya.

Atas raihan prestasinya tersebut, Indra Sjafrie pun seakan berubah, dari sebelumnya bukan siapa-siapa menjadi seorang pahlawan yang sempurna. Segala pemberitaan intens tentang kebaikan Indra Sjafrie seakan menutupi berbagai kritik yang ditujukan padanya. Terutama semenjak sang pelatih berada di lingkaran kekuasaan PSSI dan bergelimang berita.

Sayangnya, kedua sosok diatas berada pada jalur yang berbeda. Jokowi di jalur politik, Indra Sjafrie di jalur sepakbola. Seandainya kemampuan melatih dan kepemimpinan Indra Sjafrie di lapangan hijau dapat disamakan dengan kemampuan Jokowi dalam bidang politik, niscaya Indra Sjafrie boleh jadi merupakan sosok yang tepat untuk dijadikan lawan tanding Jokowi. Populer, dan punya pendukung fanatik yang anti kritik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline