Lihat ke Halaman Asli

Himam Miladi

TERVERIFIKASI

Penulis

Saatnya Kita Dukung Timnas Indonesia U-22

Diperbarui: 25 Juni 2015   03:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Usai sudah hiruk pikuk EURO 2012 yang memunculkan Spanyol sebagai juara dengan berbagai rekornya. Selama hampir satu bulan, pecinta bola Indonesia disuguhi tayangan pertandingan sepakbola berkualitas tinggi dari tim-tim daratan Eropa. Di Euro 12 kita dikenalkan dan belajar kembali arti sportivitas, fairplay, dan respect. Diatas semua itu, yang paling utama adalahkita diperlihatkan sebuah arti dari semangat, dukungan, dan rasa cinta pada tim kesayangan.

Lihatlah pada Gianluigi Buffon. Menyadari betapa pentingnya arti dukungan suporter, sebelum final Euro 12 melawan Spanyol, dia menyebar pesan dalam sebuah surat lewat akun facebooknya untuk meminta dukungan dan semangat dari setiap suporter Italia. Lihat juga ekpresi kesedihan dan tangisan dari seorang Andrea Pirlo, yang usai dikalahkan Spanyol 0-4 di final tak kuasa menahan airmatanya. Sebuah isak tangis dari seorang pemain yang merasa gagal mempersembahkan yang terbaik bagi negaranya. Tengok pula komentar dan ulasan media-media Italia, yang bahkan tetap menyanjung dan memuji penampilan timnas Italia selama Euro 12 meski di final dipermalukan oleh Spanyol.

Mulai hari kamis (5/7) nanti, kembali kita akan dihidangkan pertandingan bola dari anak-anak muda. Tidak jauh-jauh, dari tanah air sendiri akan digelar pertandingan-pertandingan kualifikasi AFC Cup U-22. Bertempat di Riau Main Stadium dan Kaharudin Stadium, timnas Indonesia U-22 akan memulai perjuangannya untuk mencari satu tiket ke putaran final. Meski dirasa berat karena dalam grup tersebut ada Australia dan Jepang, tapi optimisme tinggi tetap diusung pelatih Aji Santoso dan asisten pelatih Widodo C Putro untuk bisa meraih satu tiket ke putaran final. Minimal, skuad Garuda Muda bisa mengincar posisi tim urutan tiga terbaik. Dengan hampir selesainya seluruh pertandingan kualifikasi di grup lain, timnas Indonesia bisa melihat berapa poin yang dibutuhkan untuk mengincar posisi tiga terbaik andai posisi runner up sulit diraih.

Langkah Garuda Muda di pentas Asia kali ini memang dirasakan berat. Selain harus menghadapi tim kuat Australia dan Jepang, intrik-intrik dalam sepakbola negeri sendiri seolah menghambat laju Garuda Muda menuju pentas Asia. Dinilai sebagai bukan timnas terbaik karena tidak ada pemain dari kompetisi ISL, hingga kekhawatiran timnas ini akan menjadi bulan-bulanan tim lawan sekelas Australia dan Jepang, karena beberapa pemain didalamnya minim pengalaman bertanding internasional. Bahkan 4 orang pemain masih kelas amatir, yang diambil dari tim PON provinsi. Coba lihat daftar skuad timnas Garuda Muda U-22 ini:

Penjaga Gawang,
1. Muhammad Ridwan, Bontang FC, Tangerang, 26 Maret 1991
2. Aji Saka, Arema Malang, 23 Februari 1991, @AjiSaka45
3. Dhika Bayangkara, PPSM Magelang, 29 April 1991

Pemain Belakang
4. Syafrudin Tahar, PSMS Medan, Ternate, 13 Desember 1993, Bek Kanan
5. Syaiful Indra Cahya, Persija Jakarta, 28 Mei 1992, Bek Kanan, @saifulindracah1, @indra_cr4
6. Agus Nova Wiantara, Bali Devata, Bek Tengah
7. Nurmufid Fastabiqul Khoirot, Persebaya, Surabaya, 25 April 1991, Bek Tengah
8. Dany Saputra, Persedikab Kediri, Bek Kiri
9. Novrianto, PON Riau, Pekanbaru, 1992, Bek
10. Achmad Faris Ardiansyah, Gresik United, 7 Maret 1993, Bek Tengah

Pemain Tengah,
11. Syahroni, Persibo Bojonegoro, Gelandang Bertahan
12. Rasyid Assahid Bakri, PSM Makassar, 17 Januari 1991
13. Mustaid Billah, Persikat Katingan Palangkaraya, Lumajang, 6 Juli 1992
14. Kurniawan, PSM Makassar, 29 Maret 1991
15. Dio Permana, Persema Malang, Malang, 7 Jun 1995
16. Bima Ragil Satria Rakasiwi, PON Jatim / Porprov Jombang, 15-10-1991
17. Ridwan Awaluddin, Bali Devata, 10 Oktober 1992, @RidwanAwaludin8

Penyerang,
18. Fandy Eko Utomo, PON Jatim / Persebaya U21, 20-03-1991
19. Agung Supriyanto, PPSM Magelang, 14 Juni 1992
20. Hendra Adi Bayauw, Persija Jakarta, Tulehu, 23 Maret 1993
21. Yosua Pahabol, Semen Padang, Ninia,7 November 1993
22. Andik Vermansyah, Persebaya, Jember, 23 November 1991, @andik_vermansah
23. Wahyu Teguh, Persibo Bojonegoro, 6 Juli 1991

Hampir tidak ada yang familiar dengan daftar nama diatas, kecuali mungkin Andik Vermansyah, Hendra Bayau dan Yoshua Pahabol, yang rutin bertanding di kompetisi IPL. Tapi, apakah terkenalnya nama seseorang menjadi jaminan untuk mendapat tempat di timnas? Asalkan berkualitas, mempunyai kemampuan dan cocok dengan strategi pelatih, biar dia masih amatir pun tidak menjadi masalah. Bahkan timnas Korea Selatan U-22 yang sudah memastikan lolos ke putaran final pun sebagian besar diisi oleh pemain amatir yang bermain di kompetisi Universitas. Dari 26 pemain timnas Korea Selatan, hanya 7 pemain yang berasal dari klub sepakbola.

Dengan mengusung skema dan taktik bermain 4-2-3-1, pemain amatir dari PON Jatim Fandi Eko Utomo malah diplot jadi target man. Dengan ditopang oleh Andik Vermansyah, Hendra Bayau dan Yoshua Pahabol untuk memperlancar alur serangan. Di posisi gelandang bertahan, pelatih mempercayai dua pemain muda PSM Makassar Kurniawan dan Rasyid Assahid Bakri. Sementara di lini belakang, pemain amatir PON Riau Novrianto dipercaya menggalang lini pertahanan bersama Nurmufid Fastabiqul Khoirot, Agus Nova Wiantara dan Ahmad Faris Ardiansyah.

Semoga, kepercayaan dari pelatih dan juga segenap suporter tanah air bisa diemban dengan sebaik-baiknya oleh kumpulan anak-anak muda ini. Bermainlah dengan sebaik-baiknya, junjung tinggi sportivitas, fair play dan sikap respect terhadap pemain lawan maupun perangkat pertandingan. Dan sebagai suporter, sudah seharusnya kita berikan dukungan dan semangat yang sangat tinggi pada para pemain timnas U-22 ini. Karena di pundak merekalah nama negara kita ikut dibebankan. Semangat dan dukungan kita sewaktu Euro 12 masih akan kita teriakkan tatkala mereka memulai perjuangannya bertanding di kualifikasi AFC Cup U-22. Seperti apa yang disampaikan oleh Gianluigi Buffon pada suratnya, "“Kami ada di sana, teman-teman… Kami ada di sana, para suporter…Kami ada di sana, wahai semuanya. Kami melakukannya bukan hanya untuk kami, tetapi juga untuk kalian yang selalu membakar semangat saya. “Untuk kalian yang tak pernah mengabaikan kami, untuk kalian yang menghormati kostum ini sebagaimana kami menghormatinya… "

Jayalah timnas U-22, Jayalah Indonesia!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline