Lihat ke Halaman Asli

Himam Miladi

TERVERIFIKASI

Penulis

Ini Timnas-ku, Mana Timnas-mu?

Diperbarui: 25 Juni 2015   08:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13309538462001225841

Masih saja ada sebagian penikmat bola tanah air, khususnya ISL lovers yang menganggap keputusan PSSI hanya memanggil pemain dari IPL untuk memperkuat Timnas adalah sebuah keputusan yang salah dan fatal akibatnya. Contoh kongkret yang mereka ajukan selalu berkisar pada kekalahan Timnas Indonesia 0-10 dari Bahrain. Banyak yang menganggap bahwa pemain ISL lebih pantas masuk Timnas dibanding pemain IPL. Beberapa alasan yang mereka ajukan diantaranya: 1. Pemain dari ISL lebih berkualitas daripada pemain dari IPL Penilaian ukuran kualitas bisa dilihat dari prestasi, baik secara individu maupun tim. Nyatanya, semenjak jaman ISL digelar, Tim Nasional Indonesia tak pernah meraih prestasi apapun. Cuma sekali memang, waktu juara Piala Kemerdekaan edisi 2008. Tapi gelar juara itupun diraih bukan melalui perjuangan 90 menit di lapangan hijau, tapi karena lawannya mengundurkan diri akibat permainan kasar, wasit berat sebelah dan yang tragis aksi pemukulan pada pelatih tim lawan oleh official timnas Indonesia. Inikah yang dibanggakan? 2. Karena Tim Nasional dengan pemain dari ISL tidak pernah kalah 0-10 Ya, itu memang fakta dan sejarah yang tak akan bisa dihapus. Timnas dari pemain IPL baru main sekali, dan kalah juga sekali, meski harus dengan skor yang mencolok. Sedangkan Timnas dari pemain ISL main berkali-kali, dan kalah berkali-kali juga. 3. Timnas ISL lebih berpengalaman, sehingga diharapkan dapat membimbing yang lebih muda Harus diakui pemain dari ISL memang lebih berpengalaman dalam pertandingan internasional. Tapi setiap pengalaman pastilah ada awalnya. Begitu juga dengan para pemain dari IPL tersebut. Boleh jadi ini pengalaman pertama mereka, meski harus ditebus dengan kekalahan memalukan. Kalau para pemain muda, dan pemain berbakat lainnya dari IPL tidak pernah diberi pengalaman, kapanlagi kita bisa melakukan regenerasi? Balik ke soal pengalaman, selain pengalaman bertanding, hal apa lagi yang bisa dijadikan panutan dari pemain dari ISL? Kalau pengalaman memenangkan pertandingan, bagus, itu harus ditularkan. Tapi kalau pengalaman kalah (faktanya memang seperti itu kan?), mending tak usah. Jangan-jangan nanti malah dibimbing bagaimana kalah dengan baik dan tidak memalukan. Berikanlah kesempatan pada para pemain U-17, U-21, dan U-23. Karena merekalah calon penerus Timnas senior kita. Kalau ada yang menjamin bila Timnas Indonesia diisi oleh pemain dari ISL akan banyak menang dan sedikit kalah, mungkin teman-teman pro PSSI akan langsung menyerukan untuk mendukung Timnas, di semua media CJ, atau social network lainnya, meski mereka bermain di liga yang diilegalkan oleh PSSI. Atau kalau para ISL lovers masih belum puas juga, silahkan buat timnas sendiri, seperti apa yang dulu pernah diwacanakan oleh KPSI. Yang perlu kita dukung adalah Timnas Indonesia. Sekali mereka membawa nama Indonesia, mengibarkan bendera Merah Putih, dan menyanyikan lagu Indonesia Raya, itulah yang harus kita dukung. Tak peduli siapa yang bermain, dan dari klub mana dia berasal. Ini Timnas-ku, mana Timnas-mu?




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline