Lihat ke Halaman Asli

Jangan Sebut ‘Dulu’

Diperbarui: 25 Juni 2015   19:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Wajib hukumnya, setiap pagi cek handphone untuk mendapatkan “Hay, selamat pagi” mu. Aku tersenyum dan aku hidup. Terimakasih.

“Semangat dong” mu menjadi sejuta semangat ketika ku sebut itu, genting. Aku menyerah sama saja, mengecewakanmu. Ku tak mau. Sekali lagi, terimakasih.

Magic. Ku sebut kau magic. Sederhana namun mengubah. Hanya kau tak bermantra. Tulus, itu yang kurasakan.

Kau terlalu indah kusebut sebuah dulu. Hadirmu masih disini. Elegiku.

Ini lebih dari sedih. Ini pahit.

Tolong aku tak bisa kemana-mana. Pelangiku, Tolong aku. Rinduku ini sangat egois, ini bukan mauku.

Maafkan aku, terjeratmu. Bayangmu. Masih tetap kamu. Lagi-lagi kamu.

Aku sadar ada satu hal yang pergi. Itu jiwaku. Kamu. Masa laluku :)

-me 0n tumblr-




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline