Setelah drama panjang Kampanye, Pilpres, keriuhan pasca Pilpres, dan bulan-bulan seru pra pelantikan, akhirnya sebentar lagi, tepatnya 2 hari lagi, pasangan Jokowi - Ma'ruf Amin akan dilantik pada 20 Oktober 2019. Menandai hal tersebut, hari ini di istana negara Presiden Jokowi telah menggelar perpisahan dengan para menteri di Kabinet Kerja Jilid I.
Mungkin tak banyak dari kita yang menyadari bahwa 20 Oktober ini ternyata punya sejarah unik karena sudah kerap kali dipilih sebagai hari pelantikan Presiden dan Wakil Presiden di Gedung MPR/DPR. Sebut saja, Presiden keempat RI yakni K.H. Abdurrahman Wahid atau akrab disapa Gusdur, dan wakilnya kala itu, Megawati Soekarno Putri, dilantik pada 20 Oktober 1999 selepas masa jabatan Presiden Ketiga, Prof. Ing. Dr. Baharuddin Jusuf Habibie.
Selanjutnya, 20 Oktober 2004 dan 20 Oktober 2009 dipilih sebagai hari pelantikan Susilo Bambang Yudhoyono sebagai presiden keenam Republik Indonesia, masing-masing didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Boediono.
Menyusul di tahun 2014, Joko Widodo resmi dilantik sebagai presiden ke-7 Republik Indonesia, bersama wakilnya, Jusuf Kalla, pada Senin 20 Oktober. Kala itu, Jokowi - JK menjalani prosesi pelantikan di Ruang Sidang Paripurna I, Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta. Seusai membacakan sumpah jabatan, Jokowi membacakan pidato perdana sebagai Presiden RI.
Tak terasa waktu begitu cepat berlalu membawa kita ke tahun 2019 yang menurut saya, penuh gejolak. Saya mengatakan ini bukan tanpa alasan, dan mungkin bukan hanya saya yang berpikir demikian.
Bayangkan saja, saat-saat jelang bulan April dimana momen Pemilu dan Pilpres digelar, saya sering sekali mendengar isu SARA dijadikan alat untuk menyanjung ataupun menyerang kandidat lain.
Tak hanya di acara-acara debat di layar televisi, tapi juga di angkot, di warung-warung, bahkan di arisan keluarga, kuping saya kerap kali mendengar mulut-mulut yang sangat aktif berkomentar ini-itu soal para kandidat.
Beberapa bulan setelah pengumuman resmi pemenang Pilpres oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), Indonesia juga sempat digoyang isu SARA di Papua yang berujung ricuh. Belum lagi persoalan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang melanda beberapa daerah di Kalimantan dan Sumatra.