Lihat ke Halaman Asli

Wah Berkebun Kini Bisa Dilakukan di Media Sosial

Diperbarui: 25 Juni 2015   22:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa sangka aktifitas berkebun yang biasanya harus dilakukan di pekarangan rumah atau ladang, kini benar-benar bisa dilakukan melalui media sosial. Adalah Social Garden, sebuah aktiftas berkebun berbasis web dan jejaring sosial dari Nutrisari yang memampukan para netizen Indonesia untuk tetap dapat menanam sayuran dan buah di tengah-tengah kesibukan kantor atau sekolah. Dengan mengunjungi www.nutrisarisocialgarden.com, kita bisa memilih jenis sayuran atau buah yang ingin kita tanam sekaligus memilih sosok gardener virtual yang nantinya akan membantu merawat tanaman kita di social garden.

Walau hanya melalui komputer, pengguna bisa tetap menikmati serunya aktifitas berkebun seperti memilih bibit pohon buah atau sayur, menyiram, memupuk, mencabut tumput, membasmi hama, memangkas daun hingga membungkus buah. Kemudian yang membuat social garden ini menarik adalah adanya sistem reward dengan adanya poin. Semakin rajin si pengguna melakukan aktifitas berkebun maka semakin banyak poin yang akan diraih. Proses pengumpulan poin tidak hanya berasal dari aktifitas kebun kita tetapi pengguna juga bisa membantu untuk merawat tanaman orang lain atau teman kita sebagai sarana untuk medapatkan poin tambahan. Ketika berhasil mencapai poin di angka tertentu, kita akan diberi sebuah status seperti Social Garden Hero dan Social Garden Master yang akan membedakan kita dengan gardener lainnya. Di akhir aktifitas berkebun akan ada panen tanaman sayuran atau buah yang telah kita rawat selama ini. Hasil dari panen tersebut nantinya akan disumbangkan kepada yayasan sosial.

Social Garden dari Nutrisari merupakan salah satu contoh teknik marketing digital yang semakin ngetrend saat ini baik di tanah air dan di dunia yaitu menggunakan pendekatan Gamification. Pendekatan tersebut berusaha mengaplikasikan teknik yang biasa dikenal di sebuah game ke dalam kampanye marketing. Dengan menggunakan teknik tersebut, konsumen atau pengguna secara luas bisa mengalami pengalaman yang diinginkan oleh brand dengan cara memainkan game tersebut. Walau begitu, teknik Gamification tidak hanya dikenal di dalam ruang lingkup marketing karena saat ini Gamification juga mulai banyak digunakan di bidang pendidikan, kesehatan, lingkungan, hiburan, hingga pekerjaan.

Selamat Berkebun!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline