Fenomena gerhana matahari dimana posisi bulan terletak di antara Bumi dan Matahari rupanya sudah di nanti di Indonesia. Sebelumnya fenomena gerhana matahari ini sudah ramai di bicarakan di Amerika Serikat. Untuk pertama kali sejak tahun 1918, warga di Amerika Serikat kembali dapat menikmati keindahan dari gerhana matahari.
Fenomena yang kerap terjadi setiap tahunnya ini lebih sering terjadi di pasifik atau kutubnya. Buat kalian yang menunggu untuk menyaksikan fenomena ini langsung dari Indonesia tidak usah khawatir. Pasalnya berdasarkan info dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Thomas Djamaluddin fenomena gerhana matahari cincin dapat dilihat dilihat di bagian Sumatera dan Kalimantan pada 26 Desember 2019. Peneliti dari ilmu antariksa Amerika juga memperkirakan bahwa gerhana hibrida akan dialami penduduk Indonesia pada 2049.
Perlu diingat gerhana matahari tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Perlu kaca mata khusus atau pelindung mata yang nantinya dapat mencegah rusaknya retina penglihatan secara permanen. Sebelumnya Presiden Amerika Serikat Donald Trump sempat dicemooh karena kedapatan melihat fenomena gerhana matahari tanpa mengenakan kacamata khusus bersama istrinya dan anaknya di balkon gedung putih, Washington DC. Setelah sempat diperingatkan oleh ajudannya, Donald Trump akhirnya memakai kacamata khusus untuk melihat gerhana matahari. Solar retinopathy adalah salah satu kerusakan mata yang mengancam apabila menatap matahari secara langsung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H