Tim penjelajah ekspedisi lembaga Perwalian Warisan Antartika yang berasal dari Selandia Baru menemukan kue buah berusia 106 tahun. Kue ini diyakini menjadi peninggalan dari mendiang penjelajah asal Inggris bernama Robert Falcon Scott yang tewas saat melakukan perjalanan kedua ke Antartika. Pada 1912, Scott bersama timnya terjebak cuaca buruk saat menempuh perjalanan berat di Antartika. Suhu dingin yang sangat ekstrim saat itu membuat masing-masing dari mereka mengalami kerusakan jaringan kulit, kelaparan dan kesulitan mendirikan tempat berlindung.
Kue buah tersebut diduga menjadi salah satu perbekalan Scott bersama timnya saat itu. Saat ditemukan oleh tim ekspedisi, Kue tersebut terbungkus kertas serta diletakan di dalam kemasan kaleng besi campuran dan tertutup es tebal Antartika. Pimpinan program ekspedisi, Lizzie Meek menjelaskan bahwa Suhu ekstrem di Antartika telah membantu proses pengawetan kue. Sangat mengejutkan melihat keadaan kue yang masih terlihat utuh dan baik dengan sedikit bau tengik mentega. Namun Lizzie menilai kue buah berusia satu abad itu masih bisa dimakan.
Kue buah dinilai menjadi perbekalan yang pas untuk para penjelajah seperti Scot dan timnya yang melakukan aktivitas berat di Antartika. Dengan mengkonsumsi kue buah yang mengandung lemak dan gula yang tinggi akan menambah tenaga manusia di bawah cuaca ekstrem. Kue buah ini diproduksi langsung oleh Huntlet & Palmers, hingga kini masih populer di kalangan orang Inggris. Kue buah berusia satu abad ini menjadi salah satu dari 1500 artefak yang telah dikumpulkan oleh tim ekspedisi sejak Mei tahun lalu. Artefak ini nantinya akan diterbangkan ke Christchurch, Selandia Baru dan akan dirawat di laboratorium Museum Canterbury.
Ada yang tertarik mencoba dari kue buah berusia satu abad yang di temukan di Antartika ini?
Referensi: okz.me/CYpms
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H