Sebelum bertolak ke Jerman untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, Presiden Jokowi sempat melakukan lawatan singkat ke Turki. Dalam kunjungan kenegaraan bertemu Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan tersebut, Banyak yang berharap Presiden Jokowi dapat memanfaatkan lawatan ini untuk memastikan nasib 37 WNI tersebut yang dikabarkan ditahan pihak keamanan Turki terkait dugaan hubungan dengan kelompok ekstrimis ISIS.
Seperti yang menjadi sorotan dunia, Kepolisian Turki dilaporkan telah menangkap 37 orang yang diduga telah berafiliasi dengan kelompok ekstrimis ISIS dalam operasi antiteror yang digelar di sejumlah provinsi. Salah satu yang ditangkap merupakan seorang bocah asal Indonesia. Informasi ini telah diketahui oleh pemerintah Indonesia terutama pihak aparat kepolisian.
Penangkapan ini telah dikonfirmasi oleh Brigjen Rikwanto yang mengatakan jika mereka masih menunggu laporan pasti jumlah WNI yang ditangkap. Pihak Kementrian Luar Negeri Republik Indonesia juga sedang melakukan koordinasi untuk mendapatkan informasi lebih lanjut. Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementrian Luar Negeri, Muhammad Iqbal mengatakan bahwa data 37 WNI yang ditangkap merupakan data akumulatif dari lima peristiwa penangkapan oleh otoritas Turki, seperti yang terlansir di Kompas.
Iqbal memang ada anak di bawah umur yang ditangkap namun saat ini sudah ditangani oleh Kementrian Sosial Turki. Seperti kasus penangkapan lainnya, Kementrian Luar Negeri akan berupaya untuk melakukan pemulangan bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Pemerintah Turki.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H