Hampir tiga juta orang di Somalia kini menderita kelaparan dan membutuhkan bantuan pangan akibat musim kemarau yang tak berujung. Musim kemarau ini terjadi sebagai dampak dari fenomena cuaca El Nino yang baru baru ini menerjang kawasan timur dan selatan Afrika.
Dampaknya kekeringan terjadi dimana-mana yang membuat ledakan kelaparan besar-besaran terjadi. Menurut Badan Perserikatan Bangsa Bangsa, Angka penduduk yang membutuhkan makanan hingga saat ini mencapai 4,5 juta orang, angka ini meningkat dua kali lipat sejak Agustus. Parahnya, angka ini akan terus melonjak menjadi 15 juta orang pada tahun depan apabila tidak ada respon dari masyarakat internasional berkaitan dengan pasokan makanan.
Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk yang kelaparan ini juga mempengaruhi dengan angka gizi buruk di Somalia. Anak-anak selalu rentan menjadi korban dari perihal gizi buruk ini. UNICEF mencatat ada sekitar 300.000 anak di Somalia yang menderita gizi buruk. Kondisi anak-anak ini kian memprihatinkan karena kekeringan yang terus melanda. Warga setempat sangat membutuhkan pasokan air bersih untuk minum dan memasak.
Sejauh ini anggota dari Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah menyediakan bantuan air ini untuk warga Hargeisa. Diluar ancaman gizi buruk dan kelaparan, kematian ternak juga terus terjadi. Hal ini juga disebabkan oleh kurangnya makanan yang menyebabkan kasus dehidrasi. Tidak heran apabila bangkai-bangkai dari hewan ternak ini juga dapat ditemukan dimana-mana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H