Pada dasarnya semua agama mengajarkan pengikutnya untuk berbuat baik terhadap sesama. Diluar dari stigma bahwa umat muslim tidak bisa berteman ataupun membantu kaum yahudi karena ketegangan yang terjadi di kawasan Timur Tengah, kaum muslim di Amerika memberikan gambaran yang berbeda. Meskipun banyak dari mereka sedang diuji karena kebijakan presiden Donald Trump yang baru-baru ini dikeluarkan, solidaritas kaum muslim di Amerika tetap utuh dan terjaga. Hal ini dibuktikan dalam kampanye pengumpulan dana untuk memperbaiki pemakaman yahudi.
Pemakaman kelompok Yahudi Chesed Shel Emeth Society yang ada di Kota Saint Louis, Missouri telah dirusak oleh orang yang tidak bertanggung jawab pada akhir pekan lalu. Akibatnya sekitar 170 batu nisan di pemakaman tersebut rubuh dan rusak. Melihat situasi yang memprihatinkan ini telah menggerakkan dua aktivis Muslim Amerika bernama Linda Sarsour dan Tarek El-Messidi memulai pengumpulan dana untuk perbaikan makam yang dirusak itu.
Sejak diluncurkannya halaman donasi yang digagas oleh mereka dengan komunitas Yahudi-Amerika, uang sebesar USD 91 ribu atau sekitar Rp 1,2 miliar telah terkumpul. Uang yang masuk dalam donasi ini nantinya tidak hanya digunakan untuk memperbaiki pemakaman yang sudah rusak tapi juga disumbangkan oleh kelompok-kelompok Yahudi lainnya. Aksi toleransi antara kaum muslim dan yahudi ini patut diacungi jempol.
Tarek dan Linda berharap melalui kampanye ini mereka bisa memberikan pesan persatuan dari komunitas Yahudi dan Muslim di Amerika bahwa tidak ada tempat buat kebencian, perusakan, hal-hal yang dianggap najis dan kekerasan di Amerika Serikat. Mereka juga ingin menyampaikan pesan bahwa dengan perbaikan ini saudara Yahudi-Amerika dapat merasakan keamanan dan perdamaian di Amerika.
Referensi: http://news.okezone.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H