Lihat ke Halaman Asli

Rienta Primaputri

Personal space to share ideas, updates and inspirations.

Rencana Relokasi Pengungsi Rohingya ke Pulau Kecil

Diperbarui: 31 Januari 2017   13:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Pengungsi Rohingya. Source: Al Jazeera

Kalau kita membicarakan penderitaan warga Rohingya mungkin tidak akan ada habisnya dari terapung-apung selama berbulan-bulan dalam perahu hingga ditolak masuk oleh negara yang menjadi tujuannya. Rupanya, penderitaan warga Rohingya akan kembali bertambah. 

Pasalnya pemerintah Bangladesh kini tengah membentuk sebuah komite khusus untuk mencatat dan merelokasi warga Myanmar yang tidak mempunyai dokumentasi ke Pulau Terpencil, Thengar Char. Pulau terpencil itu berada di Teluk Bengala. Rencana para pengungsi Rohingya ini akan dipindahkan dan dipisahkan antara yang terdaftar dengan dokumen ataupun tidak karena 65.000 warga Rohingya masuk ke Bangladesh dari Rakhine, Myanmar. 

Namun banyak yang menilai rencana relokasi pengungsi Rohingya ini bukanlah pilihan terbaik pasalnya pulau Thengar Char ini terkenal sebagai surga bagi para perompak, selalu terendam banjir selama musim hujan dan hanya bisa diakses pada musim dingin. Rasanya nasib buruk akan menghantui para pengungsi meskipun mereka sudah dipindahkan. Alasan relokasi pengungsi Rohingya ini dikarenakan para pejabat Bangladesh khawatir para wisatawan asing yang berkunjung ke Bangladesh akan terganggu. Pasalnya Cox Bazar yang mejadi lokasi pengungsian dan kamp pengungsi Rohingya ini juga menjadi lokasi pariwisata terkenal sebagai pantai terpanjang di dunia. 

Sepertinya nasib pengungsi Rohingya digadaikan demi peningkatan kunjungan wisatawan, sungguh sangat disayangkan. Bagaimana menurut Kompasianers?

Sumber 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline