Nasib Muslim Rohingya di Myanmar kembali menjadi sorotan publik ketika muncul foto-foto satelit yang menunjukan kehancuran desa-desa Rohingya akibat penyerangan yang dilakukan pihak militer Myanmar. Organisasi HAM Human Rights Watch mengatakan kehancuran di desa-desa Rohingya jauh lebih besar dan terjadi di lebih banyak tempat daripada yang diakui oleh pemerintah Myanmar.
Myanmar dianggap telah gagal untuk melindungi kaum muslim Rohingya, karena penyerangan militer ini berada dibawah kendali otoritas keamanan di Myanmar. Terlebih kritik peras yang ditujukan kepada Aung Sang Suu Kyi sebagai perempuan peraih nobel perdamaian yang dianggap tidak mampu mengatasi masalah Rohingya dinegaranya.
Indonesia sebagai negara yang mayoritas penduduknya adalah muslim merasa tergerak untuk membantu saudara-saudara muslim Rohingya yang menjadi korban penindasan dan intimidasi militer Myanmar. Dalam menyuarakan mereka, Ribuan orang tergerak untuk melakukan aksi solidaritas terhadap masyarakat Rohingya di kedutaan Myanmar di Jakarta. Aksi solidaritas ini diikuti sejumlah elemen dari mahasiswa dan ormas seperti Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi), Baitul Maal Hidayatullah (BMH) dan Rumah Zakat Indonesia. Aksi yang dimulai pukul 13.41 WIB menuntut agar kekerasan terhadap etnis Rohingya dihentikan.
Aksi solidaritas ini juga meminta pemerintah Indonesia sebagai anggota aktif PBB dan ASEAN dapat berperan aktif untuk menghentikan kekerasan terhadap etnis Rohingya serta mengupayakan solusi damai dinegara itu. Terdapat 3000 personel dikerahkan untuk mengamankan aksi unjuk rasa di Kedutaan Besar Myanmar.
Source
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H