Berita duka datang dari Eks Presiden Israel, Shimon Peres yang tutup usia dikarenakan penyakit stroke. Dilansir dari Okezone, Kondisi Shimon Peres sempat membaik dan diperbolehkan meninggalkan rumah sakti. Namun pada Selasa 27 September 2016 malam waktu setempat, Kesehatannya tiba-tiba memburuk dan kembali dilarikan ke Rumah Sakit sebelum meninggal dunia pada Rabu 28 September pagi waktu Setempat. Shimon Peres meninggal di usia 93 tahun.Meskipun hasil uji lab menyatakan positif akan penyakit kanker yang diidap tapi staff tidak menerangkan lebih jauh apakah strokenya ringan atau berat. Sosok Shimon Peres dikenal sebagai salah satu pengagas yang mengusahakan perdamaian antara Palestina dengan Israel yang berhasil terbentuk dalam perjanjian Oslo 1993 bersama PM Yitzhak Rabin dan Pemimpin Palestina Yasser Arafat. Berkat usaha ini, Shimon Peres menerima penghargaan Nobel Perdamaian pada tahun 1994. Selain namanya dikenal di kancah internasional,Shimon Peres juga merupakan politikus senior yang paling tersohor di negaranya.
Sumber menyatakan bahwa Peres salah satu tokoh terakhir dari generasi politisi Israel yang terlibat dakam kelahiran bangsa Israel pada tahun 1948. Pada tahun 2007 hingga 2014, Shimon Peres terpilih menjadi Presiden Israel ke-9, selama masa jabatanya sebagai Presiden, Peres diketahui sering menyelenggarakan kegiatan yang melibatkan rakyat di pusat perdamaian. Dia banyak menyatukan orang-orang Arab dan Yahudi dalam upaya mempromosikan perdamaian dan hidup berdampingan.
Sebelum terpilih menjadi presiden, Shimon juga menjabat sebagaiPerdana Menteri selama dua kali, saat pengunduran diri Perdana Menteri Rabinpada tahun 1977 dan pembunuhan perdana menteri Yitzhak Rabin pada akhir tahun1995.
Selama periode ini, Peres diketahui terus berusaha untuk menjagaperdamaian meskipun banyak terjadi perlawanan gelombang teroris bom bunuh diriPalestina yang dilakukan terhadap warga sipil Israel. Peres juga sibuk dalamberbagai kegiatan publik seperti di lembaga non pemerintah Peres Center forPeace yang juga mendukung hubungan erat antara Israel dan Palestina disisahidupnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H