Oleh : Primanasa
Sembari duduk di beranda
Membasmi hampa yang mendera
Daun tergiring angin, tiada mengetahui hulu hilirnya
Berlalu bersama datangnya nestapa
Fajar terasa syahdu mendekapku
Bagai pelukmu kala dulu
Menggetarkan seluruh kalbu
Bersama isak yang t'lah lama terbelenggu
Raga kian kepayahan saat mentari bersua