Lihat ke Halaman Asli

PrimaNaSa

Penulis

Bagai Batu yang Terseret Arus

Diperbarui: 20 Januari 2023   22:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Canva.com

Oleh : Primanasa

Bagai batu yang membisu, aku tersapu arus yang laju

Dibiarkannya saja begitu, kerapuhan dalam kalbu

Bagai senja yang hilang, aku tersesat dalam nestapa

Dibiarkanya aku memudar, bersama garis lembayung yang berganti rona


Walau mentari t'lah bersua, dunia yang kutatap hanya gulita

Walau langit terlihat lapang, rasa sesak  terus menyapa

Seringkali aku keliru arus 'kan mereda, membiarkan aku pulang

Nyatanya harapan kian memudar, saat delusi masih bertandang 


Aku mungkin seumpama anekdot dengan narasi membahagiakan

Aku mungkin seumpama berita kematian yang memberikan kekelaman

Aku mungkin seumpama bunga raflesia 

 Atau bunglon yang berpetualang  mencari jati dirinya


Meski begitu, denyut nadiku sama dan seirama

Meski aku hanya membisu seperti batu

Semakin laju arus yang menderu

Semakin luruh diriku.


Kuningan, 20 Januari 2023








Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline