Lihat ke Halaman Asli

Prima Marsudi

Indahnya menua.

Puisi | Munafik

Diperbarui: 28 Juli 2018   23:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sampai batas mana kau akan terus berbohong

Menutupi kenyataan yang satu diikuti dengan kenyataan kenyataan lain

Tak lelahkah jiwamu

Berjalan di atas kebohongan-kebohongan yang kau ciptakan

Menjadi munafik sepanjang hidupmu, 

Jika kau tak lelah

Maka kami lah yang melihatmu yang merasa lelah

Kami yang mengetahui kenyataannya

Ada kalanya kamilah yang ingin ungkapkan kenyataan demi kenyataan

Namun seperti engkau kami tak punya nyali untuk ungkapkan kebenaran

Takut mempermalukanmu, meski kami tau malu dan sakit itu hanya sebentar

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline