Lihat ke Halaman Asli

Prima Sp Vardhana

Blogger yang Pecandu Film dan Buku

Atiqah - Rourke ‘Beradegan’ Gosok Punggung

Diperbarui: 24 Juni 2015   17:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13625909062116783961

Dunia peran sudah menjadi bagian hidupnya, karena  ibunya yang aktifitis dan pekerja teater sering mengajak dan mengenalkannya pada seni teater sejak dia masih balita. Proses pembelajarn itupun  berlangsung dengan mulus bak aliran air sungai menuju lautan. Dan, gadis berdarah batak itu pun berhasil membintangi 11 film bioskop dalam waktu enam tahun. Kendati demikian Atiqah Hasiholan tetap berkeringat dingin saat adu akting dengan aktor Hollywood  Mickey Rourke. Tak hanya itu, dia juga dikabarkan beradegan telanjang dalam film itu.

[caption id="attachment_231001" align="alignright" width="300" caption="BANGGA. Aktris Atiqah Hasiholan sangat senang dapat adu akting dengan aktor Hollywood Mickey Rourke dalam film Java Heat, yang berlokasi syuting di Yogyakarta dan Candi Borobudur."][/caption] KEMAMPUAN akting Atiqah Hasiholan sudah tidak perlu diragukan. Sebelas film bioskop telah dia bintangi dalam kurun enam tahun. Selain itu, puluhan Film Televisi (FTV)  yang tayang di televisi swasta sudah dia bukukan. Kendati demikian, ternyata putri aktivis perempuan dan aktris teater Ratna Sarumpaet ini tetap berkeringat dingin dan nervous dalam film terbarunya Java Heat (in A Land Beauty).

Kondisi yang tak umum dialami seorang pemain film yang sempat dua kali mendapat nominasi Piala Citra, yaitu Pemeran Utama Wanita Terbaik di Festival Film Indonesia 2009 lewat film Ruma Maida dan Pemeran Pendukung Wanita Terbaik di Festival Film Indonesia 2011 lewat film The Mirror Never Lies. Namun itulah yang dialami lajang kelahiran 3 Januari 1982 ini saat harus beradu akting dengan aktor  Mickey Rourke.

"Deg-degan syuting bareng Mickey. Dia sosok aktor yang memiliki jam terbang cukup tinggi dalam membintangi beragam karakter, sementara aku hanyalah aktris dengan memainkan ragam karakter yang bisa dihitung dengan jari tangan. Bagi saya bukan sesuatu yang memalukan, kalau saya berkeringat dingin dan nervous saat adu akting dengan dia. Aku yakin semua artis muda Indonesia akan merasakan hal sama, seperti yang kurasakan,” katanya disela-sela media gathering film Java Heat di pusat kebudayaan America Pacific Place, SCBD, Jakarta Selatan,  26 Februari 2013 lalu.

Sedangkan Mickey Rourke adalah salah satu aktor watak yang dilahirkan Hollywood pada tahun 1980-an. Selain berprofesi aktor yang telah banyak tampil sebagai pemeran utama ataupun antagonis di berbagai film laga, drama dan thriler, pria bernama asli Philip Andre Rourke, Jr., ini juga seorang penulis skenario. Juga, mantan petinju profesional dan kembali naik ring pada tahun 1991.

Selama tahun 1980-an, aktor Amerika keturunan Irlandia dan Prancis ini membintangi film Diner (1982) bersama dua aktor  watak Kevin Bacon dan Steven Guttenberg dengan Oscar Barry Levinson, Rumble Fish (1983) bersama aktor watak Matt Dilon dan aktris Diane Lane dengan sutradara Oscar Francis Ford Coppola, dan drama eksotis 9 1/2 Weeks (1986) bersama aktris Kim Basinger dengan sutradara Oscar Andrian Lyne.

Banyak film yang membuat namanya sebagai salah satu aktor yang aktingnya menerima banyak pujian dan menjadi para sutradara terkenal. Namun, Rourke paling bangga pada film Barfly (1987) yang dibintangi bersama aktris Faye Dunaway dengan sutradara Barbet Schroeder dan penulis scenario Charles Bukowski. Demikian pula yang dirasakan saat membintangi Angel Heart (1987) bersama actor kaliber Oscar Robert deNiro dan aktris Lisa Bonnet dengan sutradara Alan Parker.

Kendati citranya sudah melekat sebagai actor utama, ternyata pria kelahiran Schenectady, New York pada 16 September 1956 ini tak menolak saat dibutuhkan aktingnya untuk memerankan aktor pembantu. Misalnya, dalam film The Rainmaker (1997) yang diangkat dari novel box office karya John Grisham, Buffalo '66 (1998), Get Carter (2000) bersama aktor laga Sylvester Stallone dan sutradara Stephen Kay, The Pledge (2001) mendmpingi aktor watak Jack Nicholson dan disutrdai oleh Sean Penn, Once Upon a Time in Mexico (2003) bersama aktor watak Antonio Banderas dan Johny Deep dengan sutradara asal Meksico Robert Rodrigues dan Man on Fire (2004) mendampingi aktor Oscar Denzel Washington dan disutradarai oleh Tony Scott.

Pada tahun 2005 Rourke kembali ke dunia Hollywood sebagai pemeran utama di film Sin City dimana ia memenangkan penghargaan dari Chicago Film Critics Association, Irish Film and Television Awards dan Online Film Critics Society. Di tahun 2008, lewat perannya sebagai seorang pegulat yang telah lewat masa kejayaannya di film The Wrestler, Rourke memenangkan Golden Globe Award 2009, BAFTA Award 2009 dan dinominasikan dalam Academy Award 2008. Di tahun 2010 ia tampil dalam film blockbuster Iron Man 2 dan The Expendables.

Debut keaktorannya diawali lewat film 1941. Sebuah film komedi hitam berseting penyerbuan pasukan Jepang ke pelabuhan Pearl Harbour. Film berbudget 35 juta dollar AS ini disutradarai oleh Steven Spielberg dan skenario yang ditulis oleh duet Robert Zemeckis dan Bob Gale. Sedangkan hingga saat ini Rourke telah membintangi 72 judul film, menulis 3 skenario film, yaitu film Bullet (1996), F.T.W atau Frank T. Wells (1994). dan Homeboy (1988) yang ketiga film itu dibintangi sendiri oleh Rourke.

RENDAH HATI

Dengan berderet pengalaman dalam membintangi film yang rata-rata disutradrai oleh sutradara caliber Oscar, seperti Steven Spielberg, Barry Levinson, Alan Parker, Andriane Lyne, Sean Penn, Tony Scott, dan Robert Rodrigues, ternyata sosok Mickey Rourke dalam pandangan Atiqah merupakan seorang aktor yang rendah hati dan penuh perhatian pada semua lawan mainnya.

[caption id="attachment_231002" align="alignright" width="240" caption="Poster film Java Heat yang akan beredar untuk pasar Indonesia dan Amerika."]

1362591116653642822

[/caption] Bahkan, Rourke tak akan segan-segan memberikan masukan tentang mendalami sebuah karakter pada semua aktor dan aktris yang terlibat dalam Java Heat. Selain itu, dia juga tidak segan-segan member masukan tentang alternatif  pengambilan gambar, untuk mendapatkan sebuah visualisasi yang dramatis, mencekam, dan merangsang psikologis penonton film terlibat dalam atmosfer psikologis yang diproyeksikan gambar yang tervisualisasi.

"Beradu akting dengan dia membawa kesannya menyenangkan dan lupa pada rasa lelah. Dia rendah hati, meski namanya sebagai aktor Hollywood sangat popular. Aku sama sekali tidak menyangka akan karakternya yang rendah hati itu, sehingga aku sangat malu sekali. Dia yang senior dan popular, ternyata memiliki keramahan yang sangat menghargai siapa pun," kata aktris pemilik postur tubuh 170 cm ini dengan tersenyum.

Demi memperdalam karakter di film itu, Atiqah melakukan observasi dengan banyak membaca buku tentang kebudayaan Jawa. Di film bergenre eksyen tersebut, ia berperan sebagai Sultana, seorang puteri Keraton Yogyakarta yang menjadi korban penculikan. Untuk memerankan sosok tersebut, ia mengaku sangat hati-hati dalam melakoninya. Oleh sebab itu ia mencoba untuk memperlajarinya lebih dalam agar terlihat lebih natural di depan kamera.

"Sebenarnya ini film fiksi sih. Tapi buat saya itu penting, karena kerajaan ini kan sudah turun temurun dan lama banget. Jadi untuk observasinya aku beli buku aja walaupun hal itu nggak terlalu kental di tampilin di filmnya," ujar wanita berambut panjang itu.

Film Java Heat memiliki kandungan cerita tentang kerjasama polisi Indonesia dan otoritas keamanan Amerika Serikat. Kerjasama itu untuk mengungkap kasus penculikan putri Sultan Yogyakarta serta pencurian perhiasan-perhiasan milik keraton.

Dengan segmen pasar internarsional, maka Java Heat juga dihiasi oleh adegan-adegan sensual. Salah satunya adegan “bugil” Atiqah di depan Rourke atau adegan mandi, dengan Rourke menggosok punggung Atiqah. Kendati Atiqah tidak menolak untuk adegan gosok punggung. Namun untuk adegan bugil di depan Rourke, gadis yang menggantikan posisi aktris Luna Maya dalam iklan sebuah sabun kecantikan itu memastikan pada adegan itu posisinya digantikan oleh aktris pengganti, yang mimiliki postur tubuh dan warna kulit sama dengan dirinya.

"Bukan aku yang buka baju, itu bukan aku. Ada cewek lain lagi dalam film itu,” kata alumni Monash University Australia ini dengan tersenyum. (#)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline