Lihat ke Halaman Asli

Prima Sp Vardhana

Blogger yang Pecandu Film dan Buku

Eddy Rumpoko Ubah Kota Batu Jadi Barometer Wisata

Diperbarui: 24 Juni 2015   20:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1354640506671463747

Membuat kejutan, mungkin telah menjadi suratan tangan H. EddyRumpoko. Bagaimana tidak, dengan penampilannya yang kalem dan ramah, ternyata setiap aksinya selalu membuat orang lain terkejut.  Dalam dua Pilkada Kota Batu 2007 dan 2012, misalnya. Dengan cara yang unik dan sabar saat dikuyo-kuyo para rivalnya, ternyata pria yang popular dipanggil ER ini melenggang. Berhasil memenangkan persaingan. Dia pun terpilih sebagai Wali Kota Batu periode 2007-2012 dan terulang sebagai Walikota periode 2012-2017.

[caption id="attachment_212818" align="alignright" width="300" caption="MOTOR TRAIL. Hobi bermotor trail membuat H. Eddy Rumpoko dapat menemuai masyarakat Kota Batu, yang tinggal di pelosok daerahdn sulit ditempuh dengan mobil. Motor trail pula yang membuat penggemar tahu goreng ini mengetahui kebutuhan masyarakat Kota Batu sesungguhnya."][/caption]

SIANG itu Kota Batu terasa panas. Matahari bersinar terik melemparkan sinar ultra-violetnya. Bakaran sinar mentari itu pun menciptakan aroma tanah pengunungan untuk mengambang dan mewarnai aroma apel Kota Batu. Kendati demikian, teriknya sinar matahari itu tak mampu mengusir udara sejuk kota yang diapit Gunung Panderman (2010 meter), Gunung Arjuna (3339 meter), dan Gunung Welirang (3156 meter) itu.

Kesejukan yang ditawarkan kota yang terletak pada ketinggian rata-rata 871 m di atas permukaan laut itu, ternyata selaras dengan atmosfer ramah dan santun yang ditawarkan oleh masyarakat. Demikian pula pemimpin daerah seluas 202,30 km² itu. Siang itu, Walikota Batu H. Eddy Rumpoko terlihat berpakaian santai. Dengan balutan Levi’s 507 hitam dipadu Kenzo putih dengan lengan panjang yang digulung, mantan Ketua Pengprov Ikatan Motor Indonesia (IMI) Jatim ini menerima PRO-M.

Didampingi beberapa kepala dinas Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD), pria bernama panggilan populer ER ini pun memaparkan jati dirinya secara blak-blakan. Temasuk perjuangannya untuk mengikuti Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Batu 2012, yang terganjal beragam permasalahan yang beraroma politis. Targetnya untuk menghadang pencalonan dirinya berpasangan dengan Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Kota Batu Ir. Punjul Santoso.

“Badai itu sudah berlalu. Saya iklas dipermalukan dan diperhinakan. Biarlah Allah yang menjadi hakimnya. Saya yakin vonis yang dijatuhkan Allah akan adil dunia dan akherat,” kata ER dengan nada datar dan pandangan tajam menikmati riak kolam ikan koki yang ada di depannya.

Konsep islami yang melekat kuat pada diri putra sulung almarhum Ebes Sugiyono itu, ternyata dalam perjalanannya mencalonka diri dalam pemilihan Walikota Batu 2012. Kendati pencalonan dirinya sebagai calon incumbent sempat tertunda. Dihadang strategi rekayasa hukum yang diusung kelompok pesaingnya. Kesabaran dan keimanannya, bahwa Allah akan menyelesaikan ujiannya tepat pada waktunya. Keyakinan itu terbukti. Majelis hakim Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Surabaya, Jawa Timur, memutuskan pasangan Eddy Rumpoko-Punjul Santoso (ER-PS) berhak mengikuti pemilihan kepala daerah (pilkada) sebagai calon Wali Kota-Wakil Wali Kota Batu.

Melihat kualitas kesabaran dan keimanan ER pada saat ini, semua sahabat dan teman dekatnya tahu, bahwa peningkatan kualitas itu merupakan anugerah dari proses kematangan diri dalam mejalani kehidupa. Penilaian itu selaras degan usia pria kelahiran Menado ini yang tahun ini mencapai 52 tahun. Sebuah usia yang menegaskan kematangan seorang manusia dalam berkehidupan.

[caption id="attachment_212823" align="alignright" width="273" caption="Walikota Batu H. Eddy Rumpoko mendampingi Gubernur Jatim H. Soekarwo sidak persiapan Pemilukada Kota Batu, akhir September 2012."]

13546431561475220477

[/caption] Namun tidak demikian bagi ER. Kesabaran dan kualitas keimanan yang dimiliki, menurut pemilik tanggal lahir 8 Agustus 1960 ini, sama dengan yang dimiliki pada tahun-tahun sebelumnya. Perbedaanya hanya satu, dia kini lebih mampu dalam mengendalikan ego dan emosi dirinya, dari muatan negatif diubah menjadi sebuah kekuaan positif. Targetnya tetap dilontarkan pada orang lain, tapi efeknya harus berkekuatan positif yang menguntungkan, menyenangkan, membahagiakan, dan membuat individu lain tersenyum.

Salah satu yang dicontohkan sebagai bukti kemampuannya dalam mengendalikan ego dan emosi adalah hobinya naik motor trail. Motor bermesin volume besar denga ban pacul yang umumna digunakan untuk berolahraga balap. Pada saat muda, hobi tersebut dapat dipastikan merupakan kegiatan yang mendukung proyeksi egoismenya sebagai anak kolong dan nak Walikota.

Karena itu, teguran dan lecutan sabuk dari almarhum Ebes Sugiyono lantran kebut-kebutan di jalan raya, telah menjadi sesuatu yang biasa buat ER muda. Kendati demikian ER tak pernah kapok. Dia selalu mengulang dan mengulang lagi, meski sabetan sabuk menjadi ganjarannya setiap tiba di rumah.

Hobi nunggang “motor gajah” yang menjadi kegilaan ER, ternyata kini banyak memberinya manfaat dalam tugas dan amanah yang diterimanya sebagai Walikota Batu. Bagaimana tidak. Dengan balutan kegiatan advanture bermotor trail, ternyata dia mampu mengunjungi pelosok-pelosok daerah di wilayah Kota Batu yang sulit dijangkau mobil. Dari kegiatan rutin mingguan itu, ER mengetahui langsung tentang kualitas masyarakat Kota Batu. Tidak hanya dalam bidang pendidikan, tapi juga kesejahteraan dan kesehatan masyarakat.

[caption id="attachment_212824" align="aligncenter" width="600" caption="Calon incumbent No 4 Pemilukada Kota Batu, H. Eddy Rumpoko (ER) diarak pendukungnya setelah memenangi hasil penghitungan cepat di Balaikota Batu,02 Oktober lalu. Hasil penghitungan cepat oleh Lab. Politik dan Rekayasa Kebijakan (Lafora) Universitas Brawijaya, pasangan Eddy Rumpoko-Punjul Santoso mengantongi 48 persen suara menggunguli 3 pasangan calon lain. "]

1354643218598101857

[/caption]

Dengan motor trail bernomor kesayangan 507, ER bisa secara langsung menerima keluhan dan harapan masyarakat Kota Wisata Batu, terutama yang berada didaerah terpencil untuk dijadikan program kerja Pemkot Batu. Hasil dari hobi di saat muda itu semakin nampak dengan banyaknya jalan-jalan yang tadinya tidak bisa dilalui kendaraan, saat ini sudah bisa dilewati kendaraan pengangkut hasil bumi.

Tidak hanya itu masalah kelayakan rumah hunian juga menjadi perhatian serius Walikota. Keseriusan ini terlihat dengan semakin banyaknya program Bedah Rumah yang dilakukan oleh Pemkot maupun para pengusaha yang mengembangkan usahanya di Kota Wisata Batu.

“Hobi bermotor trail ini memberi saya banyak penilaian negaif, tapi saat ini justru motor trail ini yang membuat saya dapat mengunjungi pelosok Kota Batu yang sulit ditempuh dengan roda empat. Dengan motor trail ini pula saya bisa mengetahui kebutuhan masyarakat secara langsung, ” kata ER sembari menunjukkan koleksi motor trail yang semuanya bernomor 507.

oooOooo

Menjabat pimpinan daerah di Kota Batu, diakui pria yang gemar nyamil tahu goreng ini, tak pernah sekali pun menjadi impiannya.  Karena itu, saat mengikuti Pilkada Kota Batu 2007, dia tampil apa adanya. Tidak terlalu obsesif , seperti calon-calon lainnya. Tak pelak lagi, beberapa lembaga survei hanya menempatkan mantan wartawan dan pemimpin media Suara Indonesia ini di posisi ketiga. Peluangnya untuk menang 30:70.

“Waktu itu saya tidak ada ambisi untuk menang. Saya hanya ingin memberikan pendidikan politik kepada rakyat Batu, bahwa suara bukan seharga kaos atau rupiahsebesar 100 ribu. Karena itu, saya tidak ada beban sama sekali dalam berkampanye,” ujarnya.

Beda dengan calon-calon lain yang jor-joran membagikan kaos, ERtidak melakukan strategi kampanye  yang sama. Karena itu, dia kerap menuai kritik dari para wartawan. Tapi, ER sama sekali tidak tergoda untuk membeli suara rakyat. Sekalipun, sebagai pengusaha properti, ER sebetulnya sangat mampu kalau hanya mengeluarkan kucuran rupiah untuk membelikan kaos dan menaburkan rupiah sebesar Rp100 ribu/orang untuk mendukungnya.

[caption id="attachment_212820" align="alignright" width="300" caption="Calon Walikota Batu, H.Eddy Rumpoko, menerima ciuman selamat dari ibunda tercinta, Ny Egnie Rumambe Sugiyono di kediamannya Jl Diponegoro Kota Malang, 2 Oktober 2012.Keluarga besar calon incumbent ini bahagia, karena sampai malam harinya, pencalonannya dengan H. Punjul Santoso versi quick count Lapora FISIP UB, dinyatakan unggul telak dalam Pilwali Kota Batu."]

13546412651324500337

[/caption] Bernostalgia pada konsep kampanye yang dilakukan pada tahun 2007, hampir setiap hari mulai pukul 10.00 pagi hingga 03.00 dini hari, dirinya rajin turun di tiga kecamatan se-Kota Batu. Dia membangun komunikasi dengan masyarakat. Bak seorang wartawan melakukan indepth-reporting, ER mewawancarai masyarakat yang dilanjutkan dengan diskusi untuk mencari solusi ideal terhadap kebutuhan masyarakat.

Strategi kampanye ala wartawan itu, ternyata cukup efisien dan tepat. Sosok ER sebagai calon Walikota banyak dikenal calon pemilihnya. Tidak hanya itu, masyarakat juga kian tahu, bahwa gaya wartawan ER itu menjanjikan perbaikan dan manfaat. Dus, di hari pemilihan, ER yang saat itu berpasangan dengan H. A. Budiono SH. MM menang telak. Pasangan yang diusung parpol PDI-Perjuangan ini pun memimpin Kota Batu untuk periode 2007-2012.

Tidak mau larut dengan kemenangan. Usai dilantik, ER langsung tancap gas. Visinya, Kota Batu sebagai sentra pariwisata didukung oleh SDM (sumber daya manusia), SDA (sumber daya alam), dan SDB (sumber daya budaya) serta pemerintahan yang kreatif, inovatif dan bersih bagi seluruh rakyat yang dijiwai keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan yang Maha Esa. Visi itu sesuai dengan visi ER, yang langsung mencanangkan Kota Wisata Batu (KWB).

Konsentrasi awal yang dilakukan adalah membenahi semua objek wisata yang dimiliki Kota Batu. Dia tidak gentar danwas-was akan kegagalan melakukan pembenahan, meski pendapatan asli daerah (PAD) Kota Batu saat itu hanya Rp2,5 M. Keberanian ER itu dasarnya hanya satu, Kota Batu yang dijuluki negeri kincir angin sebagai Swiss-nya Pulau Jawa, Indonesia, sejak zaman Belanda merupakan modal yang bisa digunakan untuk membangun Kota Batu.

Bermodal citra Batu sebagai Swiss of Java itu, ER pun mendekati para investor. Para koleganya sebagai pengusaha kontraktor itu “dirayunya” untuk menanamkan investasidi sektor pariwisata. Walikota berpenampilan bersahaja ini berani memberikan garansi, bahwa investasi yang ditanamkan para koleganya itu tak akan sia-sia. Mereka berpotensi Break Event Point (BEP) lebih cepat dari prediksi yang ditetapkan.

Untuk memikat masuknya investor itu, ER  memberikan berbagai kemudahan dalam semua perijinan tentang investasi. Selain itu, dia juga rajin bersinergi dengan Pemprov Jatim, serta kabupaten/kota lain khususnya Pemkot dan Pemkab Malang. Seiring dengan kemudahan perijinan yang diberikan pada investor di bidang wisata, ER melakukan keegasan dengan mencabut semua izin diskotik, café remang-remang, dan pijak plus-plus tinggalkan Walikota sebelumnya.

“Saya terobsesi membuat Kota Batu sebagai tempat wisata keluarga yang sehat, berkarakter, dan religious. Karena itu, semua izin hiburan negatif yang berpotensi menjadikan Batu sebagai tempat wisata seks harus dicabut. Silahkan para investor demikian berinvestasi di daerah lain,” katanya dengan tersenyum.

oooOooo

Selama mengumpulkan data dan pantauan secara langsung di setiap akhir pekan, ternyata Kota Batu saat ini bertolak belakang dengan keadaan sebelum dipimpin ER. Terlihat jajaran kendaraan roda empat dan dua nonstop mendaki lika-liku jalanan menuju Kota Batu. Tidak hanya wisatawan lokal, tapi juga wisatawan asing tercatat datang dan pergi menyerbu Kota Batu. Untuk tahun 2011 jumlah wisatawan telah mencapai 2.584.777. Penduduk Kota Batu sendiri hanya 202.366 jiwa.

Jumlah kunjungan akan mengalami peningkatan pesat di saat musim liburan. Pada saat normal, jumlah sepeda motor berkisar 27.294 unit. Pada waktu liburan meningkat hingga 40.656 unit, dengan asumsi jumlah penumpang mencapai  59.129 orang.  Sementara untuk kendaraan roda empat saat hari biasa berkisar 8.569  unit. Sebaliknya pada waktu liburan meningkat tajam hingga 17.000 unit dengan asumsi  jumlah penumpang mencapai 74.020 orang.

Sedangkan untuk kunjungan berkendaraan bus, rata-rata sebanyak 30 unit untuk kondisi normal dengan jumlah penumpang mencapai 1.279 orang. Jumlahnya akan meningkat secara signifikan pada waktu  liburan,  yang mencapai 265 unit dengan jumlah penumpang rata-rata sebanyak 11.179 orang.

Kota Batu benar-benar telah maju pesat. Itu ditunjukkan dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang terus meningkat., yaitu pada tahun 2009 sebesar Rp 17,39 miliar, tahun 2010 sebesar Rp 17,74 miliar, tahun 2011 sebesar Rp , tahun 2012 sebesar Rp 30 miliar, dan untuk tahun 2013 diprediksi Ketua PHRI Kota Batu, Uddy Syaifudin, mengalami kenaikan Rp9,2 miliar.

[caption id="attachment_212821" align="aligncenter" width="629" caption="JAGA AMANAH: Tangan dingin dan kecerdsan H. Eddy Rumpoko (ER) saat menjabat Walikota Batu 2007-2012 berhasil memnyulap Kota Batu dari daerah kelas dua,menjadi daerah wisata yang menjadi salah satu barometer pengelolaan wisata daerah tersukses. ER berjanji akan menjaga amanah warga Batu, tokoh masyarakat, dan para Sahabat ER dengan bekerja lebih maksimal dalam jabatannya yang kedua kalinya. ER akan dilantik bersama wakilnya Punjul Santoso pada 24 Desember 2012 mendatang."]

1354641767911397467

[/caption] Hasil peningkata pesat PAD Kota Batu yang terbesar dari bidang pariwisata itu, tak pelak lagi, membuat seluruh pemerintah daerah se-Indonesia bergantian studi banding ke Kota Batu. Mayoritas utusan daerah “menguru” tentang strategi ER dalam mengundang investor, sehingga Kota Batu kini menjadi bahan renungan unuk menjadi salah satu barometer pengelolaan sebuah kota wisata, seperti yang disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu di setiap kunjungan di daerah-daerah.

Sukses menyulap Kota Batu dari daerah kelas dua menjadi daerah kelas satu di Indonesia dengan citra kota wisata, seperti yang disandang Yogyakarta, Bandung, Tanah Toraja, dan Danau Toba, membuat ER menjadi the rising stardari Jawa Timur. Sebab, Batu sebagai satu-satunya daerah yang dimekarkan di Jawa Timur, kemajuannya spektakuler. Pertumbuhan ekonomi Kota Batu 7,6% atau di atas rata-rata nasional. Bahkan, angka pengangguran hanya 2%. Kini, Batu menjadi kota tujuan wisata nomor tiga di Indonesia. Bahkan berpotensi hanya setingkat di bawah Bali.

Menariknya, keberhasilan menyulap Kota Batu menjadi kota wisata yang layak, perlu, dan wajib dikunjungi oleh wisatawan asing dan local itu, ternyata belum membuat puas dan bangga hati ER. Karena itu, dia pun kembali maju dalam Pilkada 2012. Berpasangan dengan Ir. Punjul Santoso, target yang dikejar ER dalam kepemimpinannya kedua kalinya iniadalah menyelesaikan konsep utamanya dalam menyulap Kota Batu. Dia terobsesi Kota Batu tak hanya menjadi sebuah daerah wisata dengan tempat-tempat wisata terbatas.

“Target utama saya dalam memangku amanah sebagai Walikota kedua dengan Pak Punjul, hanya satu. Semua desa yang ada di tiga kecamatan menjadi tempat wisata. Konsep yang kami usung “Desa Wisata Kota Batu”. Tujuan kami berdua, semua masyarakat Kota Batu dapat menghidupi diri dan keluarganya secara mandiri, berkecukupan, dan makmur di masa tua,” katanya mengunci pembicaraan. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline