Sebagai Petugas Penyuluh (PPL) yg salah satu tupoksinya Menjembatani Kebutuhan masyarakat Tani di lingkungan masyarakat petani, dan penyambung lidah SKPD Terkait dalam lingkup pertanian (khususnya Tanaman Pangan ) Saya sangat miris sekali melihat keadaan yang saat ini berkembang, dimana program-program Pusat yang sudah disiapkan dari awal memasuki tahun kegiatan untuk tahun berikutnya mulai menuai kritikan pedas dan kekecewaan dr pelaku utama (Petani) itu sendiri, yang sudah pasti sasaran utamanya adalah kita penyuluh di lapangan yg tiap hari berhadapan langsung dengan mereka.
Setelah ditelusuri dan dipelajari dengan seksama,termasuk dalam setiap pertemuan pendapat ini dikemukakan ternyata Mentoknya di si pengambil kebijakan karena birokrasi yang terlalu berbelit dan aturan yang tak Lazim,Padahal dulu sangat Akrab dg jorgan "Demi Untuk Kepentingan Rayat", Tak mungkin si petani menungu sampai datangnya suatu kepastian yang diharapkan kegiatan yang sebelumnya telah kita sodorkan sebagai Penyuluhnya di lapangan, mereka butuh penghasilan tetap bak roda yang beputar, tak mungkin menunggu sampai kebijakan itu lahir dr mulut si penguasa...
Inilah sebagian kecil dampak Negatif Otonomi daerah yg Efeknya bersentuhan langsung dengan kelangsungan hidup masyarakat banyak, Khususnya petani, Pengambil kebijakan memang dituntut sedikit agak lebih ARIF, Bukan hanya peduli saat mau menJABAT saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H