Lihat ke Halaman Asli

Geraldine Aprilia Subiono

Mahasiswa dan Pekerja

Orang Baik Juga Bisa Jahat?

Diperbarui: 28 Juni 2019   22:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Banyak orang mengaku bahwa mereka adalah seseorang yang baik. orang yang jahat pun mengatakan hal yang sama , bahwa dia pun bisa jadi orang yang baik. kalau begini semuanya akan membingungkan. Berarti orang baik belum tentu baik dan orang jahat belum tentu jahat berarti. Hmm.. sejenak berpikir mengenai kalimat ini, dan akhirnya saya menemukan hal yang cukup membuat saya lebih banyak berpkir. 

Untuk menjadi orang yang baik, kita harus melihat sisi jahat dari diri kita terlebih dulu. Karena ketika kita bisa melihat diri kita sendiri dengan segala kekurangan, kekejaman, kelemahan, kekerasan bahkan kejahatan yang sangat jahat sekalipun dari dalam dan luar diri kita sendiri , maka kita akan membuat suatu perubahan dalam diri kita. Kita semua tentu ingin menjadi orang yang baik, disenangi semua orang, diingat semua orang, disayangi semua orang. Tapi, apakah dengan kepribadian yang memiliki sisi jahat yang terburuk dari diri kita akan membuat kita bisa disayangi, disenangi, bahkan diingat ? Tentu tidak . Kita harus mengubah kepribadian kita yang menjadi sisi jahat kita ke sisi baik. Bagaimana caranya ? Tentu kita harus melepaskan segala kelekatan-kelekatan kita yang membawa kita ke sisi jahat dengan memperbiasakan melakukan hal-hal yang positif. Misalnya melakukan yang menjadi hobi kita, membaca, fotografi, melukis dan banyak hal positif bisa kita lakukan untuk berpindah ke sisi baik.
Namun, bagaimana pendapat kita mengenai  orang jahat belum tentu jahat ? Hal ini bisa jadi bahwa orang yang kita pandang jahat adalah orang yang benar-benar baik. Kenapa demikian ? Karena kemungkinan yang bisa saja terjadi adalah orang-orang yang memandang orang tersebut jahat karena yang pertama, berbicara keburukan orang lain yang mungkin adalah mengkritik keburukan orang itu agar nantinya bisa memperbaiki keburukan orang tersebut , jadi dalam hal ini orang jahat ini mengkritik atau berbicara "hal yang baik" namun dianggap jahat oleh sebagian orang yang tidak suka dengannya. Atau orang lain melihat bahwa orang jahat ini menyakiti orang lain dengan melakukan hal-hal fisik yang kasar. Tapi, kenyataannya orang yang dikira jahat tersebut sedang membela dirinya karena orang lain tersebut sedang melakukan kekerasan kepadanya. Artinya, kita harus melihat segala sesuatu dari sudut pandang yang berbeda, melihat dari beberapa arah bukan hanya dua arah dan mencari tau dahulu sebelum menjudge bahwa itu adalah jahat atau baik.

So, bijaklah dalam berpikir dan bertindak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline