Itulah pernyataan yang sering dilontarkan oleh Masyarakat Indonesia saat ini. Seperti yang diketahui, maraknya berita mengenai pengungsi Rohingya yang terus berdatangan ke Indonesia membuat resah Masyarakat Indonesia saat ini. Perilaku para pengungsi Rohingya yang datang ke Indonesia yang viral di media sosial menuai reaksi geram dari orang-orang. Seperti yang diketahui, para pengungsi Rohingya yang terdampar di Indonesia diberikan bantuan oleh pemerintah berupa bantuan makanan gratis 3 kali sehari setiap harinya, tempat tinggal berupa rusun atau kamp yang tersebar di beberapa tempat di Indonesia, juga bantuan dana sebesar Rp. 1,250,000.00 per bulannya.
Bantuan-bantuan tersebut terbilang cukup besar untuk pengungsi dari negara luar, yang mana di Negara Indonesia saat inipun masih banyak masyarakat yang membutuhkan bantuan dari Pemerintah, namun bantuan untuk rakyat sendiri tersebut masih belum cukup. Ditambah lagi banyaknya sikap dan perilaku dari para pengungsi yang semena-mena dan tidak bersyukur atas bantuan yang diberikan kepada mereka, hal inilah yang memancing kemarahan dari Masyarakat Indonesia yang membuat mereka mempertanyakan sikap dan tindakan dari Pemerintah untuk menangani para pengungsi Rohingya.
Lalu sebenarnya, siapa etnis Rohingya ini? Etnis Rohingya merupakan etnis yang berasal dari Myanmar. Keberadaannya sudah ada sejak abad ke-7 dan terbentuk dari keturunan pedagang Arab yang menetap di Myanmar. Selama berabad-abad, pedagang Muslim berbaur dengan para pendatang hingga akhirnya membentuk etnis Rohingya. Lalu, pada masa penjajahan Inggris mulai ada kebijakan untuk menjadikan Muslim Rohingya sebagai etnis mayoritas di beberapa kota, seperti Rangoon, Bassein, Akyab, dan Moulmein. Selain itu, banyak juga warga Rohingya yang dijadikan tentara oleh Inggris pada masa Perang Dunia II. Mereka berperang dengan warga Myanmar yang bersekutu dengan Jepang. Lalu ketika Jepang menduduki Myanmar, etnis Rohingya menjadi sasaran kemarahan orang Myanmar.
Karenanya, banyak para etnis Rohingya yang kabur dari Myanmar menuju ke negara-negara lain yang bersedia untuk menampung mereka. Pada saat itu Bangladesh menjadi negara tujuan favorit etnis Rohingya, karena jaraknya yang dekat dari negara Myanmar. Lalu waktu berlanjut mereka mulai pergi mengungsi ke beberapa negara lain seperti Malaysia, dan kini, mereka datang ke Indonesia.
Mereka mendatangi beberapa tempat di Indonesia seperti Aceh, Sidoarjo, dan Makassar. Saat mereka datang ke Indonesia, pemerintah tentu memberikan sejumlah bantuan berupa makanan untuk para pengungsi yang baru saja datang dan tinggal di kamp. Namun semakin banyaknya pengungsi yang datang dan juga sebagian besar dari mereka memutuskan untuk menetap, pemerintah memberikan mereka bantuan lain seperti makan gratis 3 kali sehari, tempat tinggal berupa rusun, bahkan uang sebesar Rp. 1,250,000.00/bulan, uang itu diberikan per kepala, bukan per kelompok.
Namun, sikap para pengungsi Rohingya di Indonesia membuat rakyat khususnya netizen geram, pasalnya banyak sekali tingkah perilaku dari pengungsi Rohingya yang semena-mena dan bahkan seakan tidak bersyukur atas bantuan yang telah mereka dapatkan. Warga sekitar mendapati sejumlah pengungsi Rohingya yang membuang makanan bungkus mereka yang masih utuh yang telah diberikan oleh relawan. Juga tersebar video dimana seorang pengungsi Rohingya yang sudah menetap lama di Indonesia, dia mengatakan bahwa bantuan dana sebesar satu juta dua ratus lima puluh ribu tersebut dirasa kurang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dia. Beberapa kejadian tersebut tersebar luas di media sosial dan mendapat reaksi geram dari netizen.
Masyarakat Indonesia pun mempertanyakan sikap pemerintah mengenai hal ini. Mengapa para pengungsi Rohingya masih diberikan bantuan berupa makan, tempat tinggal, dan uang. Sementara masih banyak warga lokal yang lebih membutuhkan bantuan tersebut tidak mendapatkan sama sekali bantuan dari pemerintah. Rakyat sendiri masih miskin, malah bantu orang lain?
Seperti pernyataan yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), bahwa pemerintah akan tetap membantu para pengungsi Rohingya yang datang, namun beliau menegaskan pemerintah akan tetap mengutamakan bantuan kepada warga lokal.
"Dan bantuan kemanusiaan sementara kepada pengungsi akan diberikan dengan mengutamakan kepentingan masyarakat lokal," ujar Jokowi dalam keterangannya yang disiarkan melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (8/12/2023).
Pemerintah Indonesia, lanjut dia, juga akan terus berkoordinasi dengan organisasi internasional untuk menangani masalah para pengungsi tersebut.
Melihat dari perkataan Presiden Joko Widodo, bisa disimpulkan bahwa pemerintah akan dan masih terus mengupayakan solusi penanganan para pengungsi Rohingya.