Lihat ke Halaman Asli

WHO Mulai Kewalahan Lawan Malaria

Diperbarui: 6 Desember 2023   09:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nyamuk Anopheles quadrimaculatus betina dewasa. (Centers for Disease Control and Prevention)

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam laporannya hari Kamis (30/11) mengingatkan bahwa ancaman malaria menjadi semakin ganas, meningkat sekitar 5 juta kasus dalam setahun terakhir.

Melihat catatan tersebut, WHO mengatakan bahwa dunia berpotensi kehilangan kemampuan untuk melawan malaria. Gangguan akibat pandemi dan perubahan iklim pun sukses menghambat upaya memerangi malaria dalam beberapa tahun terakhir.

Menurut Laporan Malaria Dunia tahunan WHO, segala kemajuan dalam upaya melawan malaria sejak tahun 2015 terhenti karena meningkatnya resistensi obat dan insektisida serta konflik di banyak wilayah.

"Lebih dari sebelumnya, kita berisiko kehilangan kemampuan melawan penyakit ini. Laporan menunjukkan bahwa kemajuan telah terhenti, dan di beberapa tempat justru mengalami kemunduran. Jika kita tidak mengambil tindakan sekarang, penyakit malaria dapat meningkat secara drastis," kata Peter Sands, direktur eksekutif Dana Global untuk Memerangi AIDS, Tuberkulosis dan Malaria.

Dalam laporan yang sama, terlihat adanya kesenjangan pendanaan yang signifikan dalam upaya melawan malaria.

Tersedia dana sebesar US$4,1 miliar yang diinvestasikan dalam upaya global mengatasi malaria pada tahun 2022, namun dana yang dibutuhkan mencapai US$7,8 miliar.

Jumlah Kasus Meningkat Secara Global

Dalam catatan WHO, diperkirakan ada 249 juta kasus malaria pada tahun 2022. Pada periode itu, tercatat 58,4 kasus per 1.000 orang yang dianggap berisiko. Target WHO adalah 26,2 kasus per 1.000 orang pada tahun 2025.

WHO mengklaim saat ini proses untuk mencapai target tersebut telah meleset hingga 55% dan berpotensi menjauh hingga 89% tahun ini jika tren peningkatan kasus malaria terus berlanjut.

Kematian akibat malaria sempat menurun antara tahun 2000 hingga 2019, dari 864.000 menjadi 576.000.

Sayangnya, jumlah tersebut terus meningkat selama pandemi lalu. WHO memperkirakan ada 608.000 orang meninggal karena malaria pada tahun 2022 yang sebagian besar adalah anak-anak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline