penulis : prihanita kusuma wardani
mahasiswa program pascasarjana ilmu komunikasi STIKOM interstudi jakarta
Dalam dunia yang semakin terkoneksi secara digital, platform digital telah menjadi sarana yang sangat efektif untuk mempromosikan berbagai aspek kehidupan, termasuk pariwisata. Salah satu media yang memainkan peran penting dalam promosi destinasi wisata adalah Tribun Travel, bagian dari Tribun Network yang berfokus pada pemberitaan seputar dunia perjalanan dan pariwisata. Optimalisasi platform digital oleh Tribun Travel tidak hanya bertujuan menyebarkan informasi wisata, tetapi juga membangun interaksi aktif antara destinasi dengan wisatawan. Dari perspektif ilmu komunikasi, penggunaan platform digital oleh Tribun Travel dapat dijelaskan melalui teori-teori komunikasi seperti Teori Diffusi Inovasi, Teori Uses and Gratifications, Teori Komunikasi Interaktif, dan Teori Jaringan Sosial.
Dalam mengoptimalkan platform digital untuk promosi wisata, Tribun Travel memanfaatkan prinsip-prinsip teori Diffusi Inovasi yang dikemukakan oleh Everett Rogers. Teori ini menjelaskan bagaimana suatu inovasi atau ide baru dapat menyebar melalui media massa dan diadopsi oleh masyarakat. Dalam konteks Tribun Travel, inovasi yang dimaksud adalah destinasi wisata baru atau tren wisata yang mulai berkembang.
Tribun Travel berperan sebagai agen perubahan yang memperkenalkan destinasi-destinasi wisata yang belum dikenal luas kepada publik. Sebagai contoh, destinasi-destinasi wisata seperti Raja Ampat, Labuan Bajo, atau Kawah Ijen sering kali dipromosikan oleh Tribun Travel sebagai destinasi unggulan Indonesia. Dengan penyebaran konten digital yang menarik, Tribun Travel mendorong percepatan adopsi tren wisata tersebut oleh khalayak luas. Proses penyebaran ini sesuai dengan konsep diffusi inovasi di mana teknologi digital dan media massa berperan dalam mempercepat penyebaran ide dan destinasi baru.
Lebih lanjut, Tribun Travel juga membantu wisatawan beralih dari destinasi populer ke destinasi yang lebih niche, seperti wisata alam yang tersembunyi atau wisata budaya lokal yang unik. Dengan menyebarkan informasi melalui artikel-artikel yang didukung oleh visual dan multimedia, media ini mempercepat adopsi dan popularitas dari destinasi yang dipromosikan.
Teori Uses and Gratifications yang dikembangkan oleh Elihu Katz menekankan bahwa audiens media massa adalah pengguna aktif yang memilih media berdasarkan kebutuhan tertentu, termasuk kebutuhan akan informasi, hiburan, dan interaksi sosial. Dalam konteks Tribun Travel, platform ini berfungsi untuk memenuhi kebutuhan wisatawan akan informasi yang akurat, terkini, dan relevan mengenai destinasi wisata.
Pengguna Tribun Travel sering mencari informasi terkait aktivitas wisata, rekomendasi destinasi, panduan perjalanan, serta ulasan tentang hotel dan restoran. Dari perspektif ilmu komunikasi, pengguna platform digital ini memiliki kebutuhan yang spesifik, yaitu mendapatkan informasi yang membantu mereka merencanakan perjalanan secara efektif. Tribun Travel memenuhi kebutuhan ini dengan menyediakan konten yang informatif, seperti tips perjalanan, panduan wisata, serta rekomendasi aktivitas yang sesuai dengan preferensi pengguna.
Selain itu, penggunaan multimedia seperti video, gambar, dan infografis dalam artikel di Tribun Travel meningkatkan kepuasan audiens, karena mereka tidak hanya mendapatkan informasi, tetapi juga mendapatkan pengalaman visual yang lebih kaya dan mendalam. Interaksi ini menjadi salah satu daya tarik utama dari Tribun Travel dalam memenuhi kebutuhan wisatawan akan konten yang lengkap dan relevan.
Di era digital, komunikasi tidak lagi bersifat satu arah seperti di masa lalu, melainkan lebih interaktif. Teori Komunikasi Interaktif berfokus pada bagaimana media digital memungkinkan adanya komunikasi dua arah antara pengirim dan penerima pesan. Dalam konteks Tribun Travel, platform digital memungkinkan interaksi aktif antara pembaca (calon wisatawan) dan destinasi wisata yang dipromosikan melalui fitur komentar, review, serta berbagi pengalaman.