Lihat ke Halaman Asli

Priesda Dhita Melinda

Ibu dari 2 orang anak perempuan dan juga seorang guru yang ingin terus belajar

Aksi Nyata Modul 3.3.A.10 Pengelolaan Pogram yang Berdampak pada Murid

Diperbarui: 2 November 2021   02:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Baku Suluh Meri (Sumber: Dokumen Pribadi)

Baku Suluh Meri (Baca Buku Sepuluh Menit Sehari)

PGP-2-Kota Bandar Lampung-Priesda Dhita Melinda-Aksi Nyata Paket Modul 3

Ketika mempelajari modul 3.3 yaitu tentang Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid ini saya memahami bahwa setiap program yang dibuat di sekolah fokus utamanya adalah untuk murid, dengan kata lain murid merupakan prioritas utama dalam pembuatan program dan muridlah yang menjadi tolok ukur dari keberhasilan program yang dibuat.

Dari pemahaman ini saya mencoba untuk membuat suatu program sekolah yang berdampak pada murid. Program yang coba saya buat adalah program yang berkaitan dengan literasi. Latar belakang mengapa saya membuat program literasi ini adalah dalam kegiatan pembelajaran daring rendahnya respon murid saat ada pesan atau pengumuman di WA grup, murid chat pribadi guru menanyakan suatu hal tentang pengumuman padahal di dalam pengumuman tersebut terdapat informasi yang ditanyakan oleh murid tersebut, pada saat mengerjakan tugas dan menjawab pertanyaan, murid menjawab dengan tidak sesuai padahal sebagian besar jawaban ada dalam materi yang diberikan. Dari kondisi ini, saya sementara menyimpulkan bahwa sebenarnya murid memiliki minat untuk membaca, namun membacanya sekilas dan tidak menyeluruh sehingga pesan yang diberikan tidak sampai kepada murid. Kondisi inilah yang mendorong saya untuk membuat program literasi untuk murid. Saya ingin menumbuhkan kebiasaan membaca murid dan pada akhirnya kebiasaan membaca ini menjadi budaya membaca sehingga nantinya murid akan terbiasa membaca sesuatu secara menyeluruh. Melalui kegiatan literasi juga seseorang akan mampu mengolah dan memahami informasi saat melakukan proses membaca dan menulis sehingga nantinya akan bermanfaat untuk kehidupan di masa yang akan datang.

Kebiasaan membaca ini dapat ditumbuhkan dalam diri murid dengan cara mengajaknya untuk membaca buku setiap hari. Adapun program yang saya buat untuk menumbuhkan kebiasaan membaca ini saya beri nama "BAKU SULUH MERI" yang merupakan akronim dari Baca Buku Sepuluh Menit Sehari.

Sosialisasi Program (Sumber: Dokumen Pribadi)

Program ini diadakan dalam dua cara yaitu secara daring (untuk murid kelas 7 dan 8) dan secara tatap muka (untuk kelas 9). Dalam program ini murid diminta untuk membaca buku non pelajaran seperti buku cerita, novel, komik dan buku lainnya yang ada di rumah mereka selama 10 menit setiap harinya sebelum kegiatan pembelajaran dimulai. Saya memilih buku non pelajaran untuk menarik minat membaca dan pada akhirnya mereka akan terbiasa dengan membaca. Langkah yang dilakukan dalam sistem daring, wali kelas akan chat dalam grup kelas untuk melakukan pembinaan dan juga mengingatkan membaca buku. Sedangkan pada sistem tatap muka, maka wali kelas akan meminta murid untuk membaca buku 10 menit setelah melakukan pembinaan.

dok-4-6180363606310e0c88079372.jpg

dok-10-618036a501019038253d7552.jpg

Kegiatan Program Baku Suluh Meri dengan MelaluiDaring

(Sumber: Dokumen Pribadi)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline