Terhimpun sudah
Setumpuk puing resah
Terpahat murung berparas mendung
Laramu mencipta bait-bait nelangsa
Sendiri, gelisahmu kian meruncing
Luruhkan daun-daun di pucuk ranting
Tak semestinya kau paksa
Jika akhirnya kan terluka
Suatu saat entah kapan
Harapan semu kan mati perlahan
Nyanyikan rintih di dunia pejam
Impian pun lunglai runtuh berjatuhan
Lalu, adakah yang kau tunggu?
Sesalmu terkunci di sudut waktu
Kata manis hanya kembang hayalan
Selayak angin cumbui bayang-bayang
Kebumen, 28 Mei 2015 (sp)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H