Lihat ke Halaman Asli

Restu Bumi

Diperbarui: 17 Juni 2015   07:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Semesta logika memagut lanskap senja
Mengharap restu bumi tercinta
Hayalku tersungkur di naluri purba
Di gugus mimpi,
Tak kutemu batas imaji

Di akhir segala yang kurunut
Satu demi satu gairah terjemput
Pernah sekali waktu begitu kupuja
Melenakan hatiku
Melumpuhkan hariku

Geliat hati tak semestinya begini
Derap langkah punguti jejak yang telah pergi
Dada membusung sombong
Melupa jiwa yang telah kosong

Di sempit nalar yang mendua
Bentang langit berselaput murung
Sembab mengurai airmata
Mengguyurku yang dekil di mataNya

Kebumen, 23 April 2015




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline