Lihat ke Halaman Asli

Tersenyumlah Duka

Diperbarui: 17 Juni 2015   07:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hari-hari terlewat terpacu langkah
Debu-debu terhempas di setumpuk gelisah
Kekang belenggu tak ragu kau lepas
Gesit lajumu menembus batas

Inilah waktu yang kau tunggu
Usai lelah terpuruk separuh hatimu remuk
Mengubur sesal mengkristal
Meraih kembali secuil harap terpental

Di lingkar waktu berikutnya
Kau satukan luluh lantak rasa
Enggan lagi ratapi kembara resah
Abaikan rindu yang lama membasah

Rangkum nafasmu terpagari doa-doa
Persembahan tulus untuk belahan jiwa
Ia kan damai bahagia tersenyum disana
Mengintipmu di sela pucuk-pucuk kamboja

Kebumen, 18 April 2015


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline