Bahkan,
sebentuk mimpi yang masih entah sekalipun,
Bakal kujadikan sandera jika memang kau meminta
Pun Bulan sabit yang tenggelam di wajahmu
Kupastikan utuh tergenapkan menjelma purnama
Jauh sebelum kau menginginkannya
Karena cukuplah bagiku melihatmu
bersanding kerlip kejora
Menjemput malam bertabur rona jingga
Karena tak akan kutagih nyanyi perih
Meski harus kutikam sendiri getir yang mengalir
Saat rindu membatu, bungkam tak bersuara
Padamu,
Romansa yang menggelorakan segenap cinta
Kusanjungkan harapan berlabuh utuh untuknya
Padamu,
Ruh yang menghidupkan sekeping hati dan jiwa
Segenggam doa kusemayamkan di singgasannya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H